Rabu, 06 Juni 2012
ada beberapa hal yang mesti kutulis pada saat ini, di kala manusia tertidur pulas dan semuanya terasa hening tak berbunyi,
manusia adalah salah satu makhluk yang paling sempurna yang diciptikan oleh tuhan, diberi akal untuk berfikir diberi nafsu untuk memilih, dalam menjalani hidup ini tentu banyak cobaan yang datang selih berganti dan semakin lama semakin terasa berat,
kita hidup didunia dengan penuh tanda tanya, kita hidup diantara benar dan salah...oleh kerena itu bersujudlah, akui padanya semua kelemahan kita, Dia kan menguatkanmu. Memohonlah diakan menunjukkan kasihnya melalui caranya........percayalah
manusia adalah salah satu makhluk yang paling sempurna yang diciptikan oleh tuhan, diberi akal untuk berfikir diberi nafsu untuk memilih, dalam menjalani hidup ini tentu banyak cobaan yang datang selih berganti dan semakin lama semakin terasa berat,
kita hidup didunia dengan penuh tanda tanya, kita hidup diantara benar dan salah...oleh kerena itu bersujudlah, akui padanya semua kelemahan kita, Dia kan menguatkanmu. Memohonlah diakan menunjukkan kasihnya melalui caranya........percayalah
Jumat, 27 Januari 2012
Tenaga Pegajar
Suatu sistem pendidikan dikatakan berhasil jika beberapa elemen dari pendidikan tersebut bagus, seperti misalnya fasilitas, tenaga pengajar, sistem birokrasi, pelayanan dll. namun apabila kesemua alemen itu sudah bobrok maka sistem pendidikan yang ada pada instansi tersebut akan bobrok pula.....dari sekian elemen penunjang instansi yang paling berpengaruh menurut saya adalah tenaga pengajar (guru,ustadz, dosen dll) karena secara hafiah tenaga pengajar fungsinya bukan sebagai pegawai yang kerja lalu menerima gaji, akan tetapi fungsi dari tenaga pendidik disini adalah sebagai orang tua (bapak/ibu) bagi siswa yang didiknya.
Miris melihat realita yang ada sekarang ini dalam dunia pendidikan, ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi bukan sebagai pengapdian.yang ada hanyalah pendidikan yang semu belaka, semuanya serba sandiwara. mengajar bukan lagi mengajar, mengayomi bukan lagi mengayomi.
Fenomena seperti itu yang pernah saya alami, ketika tanaga pengajar tidak lagi mengajar yang sesunguhnya, akhirnya yang terjadi dalam kelas semulanya diharapkan menjadi suatu wadah untuk saling transfer keilmuan akan tetapi malah terjadi miscomunisi antara pengajar dan yang diajar, inilah dampaknya ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi belaka, sehingga keilmuan yang dimiliki tenaga pengajar tersebut dangkal walaupun tittle nya sudah master.
Salah satu fungsi tenaga pengajar yang lain adalah mengayomi, mengayomi disini sama dengan meluruskan, bukan hanya meluruskan dalam hal pelajaran akan tetapi meluruskan dalam hal ini juga diartikan meluruskan dalam hal tindakan dan proses berfikir. lalu apa jadinya ketika tenaga pengajar yang proses berfikirnya masih remaja, akhirnya bukan meluruskan atau menganyomi yang terjadi nantinya adalah saling dendam antara pengajar dan pelajar. karena proses berfikir masa remaja masih lebih mementingkan ego bukan nalar.lalu ketika sifat ini dimiliki oleh tenaga pengajar bagaimana, maka yang terjadi adalah sifat saling ketidak tertarikan pada pelajar yang di anggapnya tidak sejalan.akhirnya ketika didalam kelas pengajar tersebut menganaktirikan pada pelajar yang bermasalah tersebut, nilai pelajar yang tidak sejalan dengan dia akan di potong dan sebangainya.
Terus tererang saya tidak suka pada pengajar yang demikian itu, apalagi ada pengajar yang yang meng-anak emaskan pada beberapa mahasiswa, sehingga mahasiswa yang lain jarang di respon bahkan sama sekali. seharusnya sebagai tenaga pengaja yang baik, bagaimana caranya memberi testimino pada pelajar- pelajar yang masih kurang dalam keilmuannya.
Perlu diingat lebih dalam bahwa tujuan diadakannya lembaga pendidikan adalah menuntaskan kebodohan, bukan malah menjadikan lebih bodoh.
Miris melihat realita yang ada sekarang ini dalam dunia pendidikan, ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi bukan sebagai pengapdian.yang ada hanyalah pendidikan yang semu belaka, semuanya serba sandiwara. mengajar bukan lagi mengajar, mengayomi bukan lagi mengayomi.
Fenomena seperti itu yang pernah saya alami, ketika tanaga pengajar tidak lagi mengajar yang sesunguhnya, akhirnya yang terjadi dalam kelas semulanya diharapkan menjadi suatu wadah untuk saling transfer keilmuan akan tetapi malah terjadi miscomunisi antara pengajar dan yang diajar, inilah dampaknya ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi belaka, sehingga keilmuan yang dimiliki tenaga pengajar tersebut dangkal walaupun tittle nya sudah master.
Salah satu fungsi tenaga pengajar yang lain adalah mengayomi, mengayomi disini sama dengan meluruskan, bukan hanya meluruskan dalam hal pelajaran akan tetapi meluruskan dalam hal ini juga diartikan meluruskan dalam hal tindakan dan proses berfikir. lalu apa jadinya ketika tenaga pengajar yang proses berfikirnya masih remaja, akhirnya bukan meluruskan atau menganyomi yang terjadi nantinya adalah saling dendam antara pengajar dan pelajar. karena proses berfikir masa remaja masih lebih mementingkan ego bukan nalar.lalu ketika sifat ini dimiliki oleh tenaga pengajar bagaimana, maka yang terjadi adalah sifat saling ketidak tertarikan pada pelajar yang di anggapnya tidak sejalan.akhirnya ketika didalam kelas pengajar tersebut menganaktirikan pada pelajar yang bermasalah tersebut, nilai pelajar yang tidak sejalan dengan dia akan di potong dan sebangainya.
Terus tererang saya tidak suka pada pengajar yang demikian itu, apalagi ada pengajar yang yang meng-anak emaskan pada beberapa mahasiswa, sehingga mahasiswa yang lain jarang di respon bahkan sama sekali. seharusnya sebagai tenaga pengaja yang baik, bagaimana caranya memberi testimino pada pelajar- pelajar yang masih kurang dalam keilmuannya.
Perlu diingat lebih dalam bahwa tujuan diadakannya lembaga pendidikan adalah menuntaskan kebodohan, bukan malah menjadikan lebih bodoh.
Selasa, 24 Januari 2012
mukoddimah "BERTAPA"
Liburan UAS gangsal kali ini, sama seperti tahun yang lalu. disaat temen-temen ku pulang kekampung halamannya masing-masing, akan tetapi berbeda dengan aku yang masih dijogja. ketidak pulangan ku kerumah bukan tidak beralasan, akan tetapi rasa males dan sulitnya mengurusi administrasi (pembayaran & KRS-an dll), hal itulah yang membuat aku tidak pulang kerumah tepatnya dikabupaten Malang Jawa Timur.
Akan tetapi liburan kali ini menurutku akan sedikit berbeda dengan liburan kemarin, jika kemarin aku masih tinggal di beskem PANJY semua fasilitas hiburan hampir terpenuhi seperti TV, Laptop, PS (tinggal nyewa...hehehe) tapi kali ini aku sudah nge-kos, dan dikos ku masih belum ada fasilitas hiburan semacam itu, jika dibilang membosankan ya pastinya.....oleh kerena itu saya berjanji pada diriku sendiri dari pada waktu liburan terbuang secara percuma akhirnya aku putuskan untuk berTAPA dikos, bertapa disini bukan duduk diam dengan mengucapkan mantra-mantra sepetrti di tv-tv, akan tetapi bertapa ku disini ditemani dengan beberapa buku yang mulai bulan kemarin masih terkatung-katung disebelah kasur.
Membaca buku adalah sesuatu yang menarik bagiku, dalam membaca buku banyak keuntungan yang akan kita dapatkan, mulai dari bertambahnya pengetahuan kita, mengasah nalar, menambah refrensi sehingga memudahkan kita nantinya dalam berdiskusi.
Di kos ada banyak buku yang bisa dibaca mulai dari filsafat (filsafat yunani, inggris, jerman, prancis), biografi, politik, esay, opini dll, yang apabila aku hatamkan kesemua itu pasti keilmuanku tidak jauh dari mahasiswa pascasarjana..haha.
Oleh kerana itu apabila ada temen-temen yang ada keperluan dengan aku langsung saja dateng ke kos, aku pasti ada......
dan mungkin postingan ku di blog beberapa minggu ini, tidak akan serat dengan puisi, percintaan dll, tapi mungkin akan lebih ilmiah dan agak kaku dibacanya. postingan ku itu merupakan hasil dari pembacaanku selama bertapa.
Akan tetapi liburan kali ini menurutku akan sedikit berbeda dengan liburan kemarin, jika kemarin aku masih tinggal di beskem PANJY semua fasilitas hiburan hampir terpenuhi seperti TV, Laptop, PS (tinggal nyewa...hehehe) tapi kali ini aku sudah nge-kos, dan dikos ku masih belum ada fasilitas hiburan semacam itu, jika dibilang membosankan ya pastinya.....oleh kerena itu saya berjanji pada diriku sendiri dari pada waktu liburan terbuang secara percuma akhirnya aku putuskan untuk berTAPA dikos, bertapa disini bukan duduk diam dengan mengucapkan mantra-mantra sepetrti di tv-tv, akan tetapi bertapa ku disini ditemani dengan beberapa buku yang mulai bulan kemarin masih terkatung-katung disebelah kasur.
Membaca buku adalah sesuatu yang menarik bagiku, dalam membaca buku banyak keuntungan yang akan kita dapatkan, mulai dari bertambahnya pengetahuan kita, mengasah nalar, menambah refrensi sehingga memudahkan kita nantinya dalam berdiskusi.
Di kos ada banyak buku yang bisa dibaca mulai dari filsafat (filsafat yunani, inggris, jerman, prancis), biografi, politik, esay, opini dll, yang apabila aku hatamkan kesemua itu pasti keilmuanku tidak jauh dari mahasiswa pascasarjana..haha.
Oleh kerana itu apabila ada temen-temen yang ada keperluan dengan aku langsung saja dateng ke kos, aku pasti ada......
dan mungkin postingan ku di blog beberapa minggu ini, tidak akan serat dengan puisi, percintaan dll, tapi mungkin akan lebih ilmiah dan agak kaku dibacanya. postingan ku itu merupakan hasil dari pembacaanku selama bertapa.
tembak
dan targetpun telah didepan mata.
ku gengam erat ganggang ini.
telunjuk perlahan meraba pematik.
sebuah peluru cinta siap diledakkan.
dengan mata sebelah tertutup
kubidik serius biar pas kena dihatinya.
@erdeha
ku gengam erat ganggang ini.
telunjuk perlahan meraba pematik.
sebuah peluru cinta siap diledakkan.
dengan mata sebelah tertutup
kubidik serius biar pas kena dihatinya.
@erdeha
Senin, 23 Januari 2012
Dia
guyup-guyup dia bejalan
langkah liat bagai srigala.
meneropong jauh ke arah depan
berhenti sejenak dia dimuka.
wajahnya musam tatap layu.
*
dipersimpangan jalan ini
dulu kau kedipkan mata kirimu
ku hanya terdiam membisu
bagitu manis senyman waktu itu.
gigi gingsul mengembang dengan indah
tapi semua itu telah hilang
ditelan panjangnya sang waktu
@erdeha
langkah liat bagai srigala.
meneropong jauh ke arah depan
berhenti sejenak dia dimuka.
wajahnya musam tatap layu.
*
dipersimpangan jalan ini
dulu kau kedipkan mata kirimu
ku hanya terdiam membisu
bagitu manis senyman waktu itu.
gigi gingsul mengembang dengan indah
tapi semua itu telah hilang
ditelan panjangnya sang waktu
@erdeha
Sabtu, 21 Januari 2012
bunga
bunga
pantas jika kamu disebut sebagai kembang desa.
nama mu indah di telinga kanan kiriku.
bunga
begitu sulitnya aku mengenali pribadimu.
bagai bidadari turun dari khayalan.
bunga.
banyak lelaki didesaku yang menyebut-nyebut namamu.
tapi tak ada satu pun diantara mereka yang kau sebut.
bunga.
banyak lelaki yang ingin mendapatkan cinta mu.
tapi tak ada satupun yang yang kau cintai.
bunga.
jika aku katakan kamu mahluk sempurna itu memang benar.
tapi tidakkah terlalu berlebihan aku nantinya padamu.
karena aku masih belom tau kesempurnaanmu
bunga.
kau begitu misterius bagai pelangi disiang hari.
by: RDH *nyanyian tengah malam.
rapat tikus didepan lab.terpadu UIN
Sudah terlalu lama aku vakum di dunia organisasi kampus, teringat persis habis lebaran kemarin (2011) ketika balik lagi ke jogja, rasa malas untuk ikut organisasi ini itu mulai menumpuk dan menumpuk, padahal di di BEM PS KIMIA aku salah satu anggota devisi keilmuan dan riset*****heheheeh gayeng kan, walaupun orangnya gak pernah baca buku tapi masuk devisi keilmuan dan riset...salah milih kali yaaa****** ehhhh...........tadi pas habis responsi praktikum kimia organik ma kimia fisika, tiba-tiba aku ditegur oleh kordinator devisi,aku ditanya dengan berbagai pertanyaan yang sudah aku duga sebelumnya.........dan aku keluarkan berbagai jurus mengelabui lawan dan dia pun kayaknya percaya juga ma aku hahahaha (inilah yang dinamakan ilmu retorika dalam dunia filsafat)......hahahaaha jangan di cobak dirumah yaa.......berbagai macam pertanyaan bertubi-tubi memukuli kepala kiri dan kanan ku secara bergantian.Dan akhirnya agar tidak terlalulu mengecewakan mbak kordinator aku mau aja diajak ikut rapat...ya walaupun gak tau materi dan yang mau dibahas apaan.................:-).
Rapat berjalan dengan baik dengan saling memberi dan menerima argumen satu sama lain, dengan membahas suatu kegiatan yang menurut aku unik apa bila di lihat dari background pendidikan kita (kimia cuukk), yaitu akan mengadakan acara bertemakan lingkungan lebih khususnya bersuih-bersih sungai gajah wong..............waooooo ngerikan dengernya..........aku aja gitu.
...........ya mudah-mudahan lah kegiatan tersebut dapat terealisasi dan berjalan lancar..............dan kembalinya aku di BEM menjadi semakin lebih baik dan dapat diandalkan ammiiinn...............hahay...
Rapat berjalan dengan baik dengan saling memberi dan menerima argumen satu sama lain, dengan membahas suatu kegiatan yang menurut aku unik apa bila di lihat dari background pendidikan kita (kimia cuukk), yaitu akan mengadakan acara bertemakan lingkungan lebih khususnya bersuih-bersih sungai gajah wong..............waooooo ngerikan dengernya..........aku aja gitu.
...........ya mudah-mudahan lah kegiatan tersebut dapat terealisasi dan berjalan lancar..............dan kembalinya aku di BEM menjadi semakin lebih baik dan dapat diandalkan ammiiinn...............hahay...
Rabu, 18 Januari 2012
hari yang melelahkan (18/01),
disaat fajar enggan menyingsing beselimut akan kabut-kabut hitam , tubuh kecilku di paksa untuk bangun dari kasur yang sudah mulai usang.........jika ditanya berat...ya pasti berat, jika ditanya sulit.........oohh sulit banget, tapi apalah daya semua keyamanan harus mengalah pada struktural perkuliahan yang sudah mulai menjengahkan.
hari ini aku ujian dengan mata kulia kimia fisika..............saat menuju kampus suasana sudah mulia tidak mendukung, dari mulia geris, bangun kesiangan, materi belum punya dsb. entah mengapa mulai dari duduk di bangku Mts dulu, aku sudah anti sama yang namanya fisika, ternyata ketakutan terhadap fisika tidak hanya aku yang merasakan. hampir semua teman sebayaku juga anti yang namanya fisika. ke antian tersebut bukan tidak ada beralasan akan tetapi keantian itu karena adanya alasan itu (bahasanya ruwet yaa..hehe)........menghafal rumus, mehitung dengan berderet-deret angka dibelakang koma, soal yang membingungkan pokoknya ngeri deh.....karena itulah rasa cintaku terhadap fisika sulit untuk berkembang, bak rasa cintaku terhadap gadis berkrudung merah yang baik hati, tidak sombong giat menabung laggiii ..........yang sangat mudah bagiku untuk mengembang-ngembang.
disaat fajar enggan menyingsing beselimut akan kabut-kabut hitam , tubuh kecilku di paksa untuk bangun dari kasur yang sudah mulai usang.........jika ditanya berat...ya pasti berat, jika ditanya sulit.........oohh sulit banget, tapi apalah daya semua keyamanan harus mengalah pada struktural perkuliahan yang sudah mulai menjengahkan.
hari ini aku ujian dengan mata kulia kimia fisika..............saat menuju kampus suasana sudah mulia tidak mendukung, dari mulia geris, bangun kesiangan, materi belum punya dsb. entah mengapa mulai dari duduk di bangku Mts dulu, aku sudah anti sama yang namanya fisika, ternyata ketakutan terhadap fisika tidak hanya aku yang merasakan. hampir semua teman sebayaku juga anti yang namanya fisika. ke antian tersebut bukan tidak ada beralasan akan tetapi keantian itu karena adanya alasan itu (bahasanya ruwet yaa..hehe)........menghafal rumus, mehitung dengan berderet-deret angka dibelakang koma, soal yang membingungkan pokoknya ngeri deh.....karena itulah rasa cintaku terhadap fisika sulit untuk berkembang, bak rasa cintaku terhadap gadis berkrudung merah yang baik hati, tidak sombong giat menabung laggiii ..........yang sangat mudah bagiku untuk mengembang-ngembang.
Selasa, 17 Januari 2012
Kopassus
Pukul 13.30 WIB. HP kecilku berderik kencang hingga membangunkanku dari mimpi yang tidak diketauhui arahnya kemana...........kuraba dan ku ambil...........terlihat ada pesan masuk, dengan mata yang masih berkunang-kunang ku baca pesan tersebut. ternyata ada temanku yang mengajak ngopi di MATO CAFFE. dengan cepatnya jariku bergoyang-goyang memencet keypad dan ku jawab " okeey siiiaaaapppzzz"
Segera kutegakkan tubuh dan langsung menuju kamar mandi, untuk cuci muka.......tidak lama kemudian temanku datang. kupandangi cermin sebentar dan ku rapikan sedikit ranbut dengan sisir jari-jemari dan langsung berangkat...................
Disana ternyata teman-teman sudah banyak, mereka semua sedang main domino. kupesan kopassus barharga Rp.3500 ku siap memulai permainan.........permainanpun semakin lama semakin menarik, tidak terasa secangkir kopassus sudah mulai habis, batang demi batang rokok juga sudah tak terhitung lagi berubah menjadi abu hitam keputihan..........tawa dan candapun mengiringi permainan. dan jam sudah menunjukkan 18.00, akhirnya aku pulang.......walaupun sempat diguyur hujan tapi assiikk kook...............pengen kesana lagii........hhmmeeeeemmm..
Minggu, 15 Januari 2012
hina
tuhan
tau sesuatu yang tidak aku tau.
tuhan
mendengar sesuatu yang tidak aku dengar.
tuhan.
melihat sesuatu yang tidak aku lihat.
lalu
betapa hinanya aku, ketika aku sombong
dengan kekuranganku ini..............
by : RDH
by : RDH
Sabtu, 14 Januari 2012
puisi (2)
terlalu berat aku menahan dentuman butiran air hujan.
hingga aku tak mampu mengayun kakiku lebih dalam.
kau pernah bilang padaku, bahwa akulah yang terdalam.
tapi sekarang kau yang buat aku tenggelam.
lupakan aku, jika kau permainkan aku.
aku tak mengapa, ku biasa saja walau sedikit terluka.
lupakan aku banyak yang lebih darimu.
yang tak hanya bilang cinta manis dibibir saja.
by: RDH
puisi ku
Gelang
Lukisan kasih dalam kisah.
Menggores tihta gapai sejarah.
Gelang
Terikat pasti pada genggaman.
Tersimpuh tulus pada sang alam.
Gelang
Sajak dan irama dalam kehidupan.
Tertulis indah diatas padang.
Gelang
Kau dan aku selalu bersama.
Tak terpisah oleh ukiran cerita.
by: RDH
hari begitu cepat
hari ini terasa begiti cepat, padahal aku tidak beraktifitas yang begitu berat...teringat persis mata ku mulai terpejam pada pukul 08.05 dan ketika mataku terbuka jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 16.20. betapa cepat sekali waktu itu kurasakan. apakah ini memeng bener-bener akhir zaman..karena aku pernah mendengar bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah berputarnya waktu begitu cepat.
sebanarnya hal ini tidak aku rasakan pada hari ini saja tapi beberapa hari, bulan dan tauhun yang lalu.....lalu apakan kiamat memang akan datang pada tahun 2012 ???????
wallahualam.....................
sebanarnya hal ini tidak aku rasakan pada hari ini saja tapi beberapa hari, bulan dan tauhun yang lalu.....lalu apakan kiamat memang akan datang pada tahun 2012 ???????
wallahualam.....................
MADZHAB SUNNI
MADZHAB
SUNNI
(Baik
yang masih eksis maupun yang sudah lenyap)
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh
Dosen
Pengampu : Ibu Fatma Amalia, S.Ag
Disusun
Oleh :
Zidni Ilma
W 096300
Afid
Aryanto 10630002
Herni
Putri Ismar Haini 10630004
Fajariyah
Ulfah 10630005
Willy
Andriansyah 10630006
Putri
Apriana 10630008
Fuad Awal
Hafizh 10630010
PROGRAM
STUDI KIMIA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan
ini perbedaan merupakan suatu keniscayaan, demikian juga dalam dunia pemikiran
hukum Islam atau Fiqh. Perbedaan merupakan hal biasa karena Fiqh seperti yang
diketahui adalah hasil ijtihad manusia yang tentu saja sangat relatif
tergantung dari berbagai faktor, antara lain faktor mujtahidnya atau siapa yang
berijtihad, faktor situasi dan kondisi yakni dalam situasi dan kondisi
bagaimanakah waktu mujtahid tersebut beristinbat, bagaimana situasi
pemerintahan pada waktu itu, dan lain sebagainya. Perbedaan cara pandang dan
metode penetapan hukum tersebut, akhirnya melahirkan aliran-aliran tertentu,
yang kemudian dikenal dengan aliran Ahlul Hadist dan Ahlur Ra’yi, ada yang
menyebut dengan istilah aliran tradisionalisme dan rasionalisme. Berkembangnya
kedua aliran ijtihad tersebut pada akhirnya melahirkan madzhab-madzhab dalam
fiqh yang memiliki corak metodologi dan produk hukum Islam atau Fiqh
tersendiri, serta masing-masing juga telah memiliki pengikut dari berbagai
lapisan masyarakat. Dalam sejarah pengkajian hukum Islam, dikenal beberapa
madzhab yang secara umum dikelompokkan menjadi dua kelomppok besar, yakni
madzhab Sunni dan madzhab Syar’i. Dalam madzhab Sunni sendiri dikenal berbagai
madzhab, antara lain : madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Adza’i,
Laitsi, Tsauri dan Dhahiri. Madzhab-madzhab tersebut tidak semuanya eksis
sampai saat ini, namun sebagian tidak ada yang berkembang bahkan tidak dikenal
lagi oleh masyarakat. Adapun yang masih eksis dan memiliki pengikut yang banyak
di lapisan masyarakat Islam di dunia adalah 4 madzhab pertama telah disebutkan
diatas, sementara itu 4 madzhab terakkhir adalah madzhab yang tidak berkembang
lagi.
PEMBAHASAN
A. MADZHAB
HANAFI
1. Asal
Usul Madzhab Hanafi
Imam Abu Hanifah adalah Nu’man bin
Tsabit bin Zutha, lahir pada tahun 80 H di kota Kufah dan meninggal tahun 150 H
(tahun lahirnya Imam Syafi’i). Ketika beliau lahir umat Islam berada dibawah
kekhalifahan Bani Umayyah, tepatnya khalifah Malik bin Marwan, sedang di Irak
sendiri yang menjadi walinya adalah Al-Hajjaj Ats-Tsaqafi.
Diwaktu muda beliau juga merasakan
keadilan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dan hidup beliau terus berlanjut ketika
Bani Umayyah jatuh dan digantikan oleh Bani Abbasiyah. Jadi bisa dikatakan
bahwa beliau sangat mengetahui tentang polemik, kemajuan dan kemunduran
kekhalifahan Bani Umayyah. Sedangkan ketika beliau wafat umat Islam berada
dibawah kekhalifahan Al-Manshur dari Bani Abbasiyah.
Beliau termasuk kalangan Tabi’in, sebab
waktu itu beberapa sahabat yang masih hidup, seperti Anas bin Malik r.a di
Basrah, Abdullah bin Abi Aufa di Kufah, Abu Thufail Amir bin Wailah di makkah
dan Sahal bin Sa’ad bin Sa’id di madinah, namun beliau tidak pernah bertemu
dengan seorangpun diantara mereka. Dengan demikian madzhab ini adalah madzhab
yang tertua diantara madzhab-madzhab Ahlu Sunnah.
2. Metode
Fiqh Abu Hanifah
Adapun metodenya dalam Fiqh sebagaimana
perkataan beliau sendiri : “Saya mengambil dari Kitabullah jika ada, jika tidak
saya temukan saya mengambil dari Sunnah dan Atsar dari Rasulullah SAW yang
shahih dan saya yakini kebenarannya, jika tidak saya temukan di dalam
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW, saya cari perkataan sahabat, saya ambil
yang saya butuhkan dan saya tinggalkan yang tidak saya butuhkan, kemudian saya
tidak mencariyang di luar perkataan mereka, jika permasalahan berujung pada
Ibrahim, Sya’bil, Al-Hasan, Ibnu Sirin dan Sa’id bin Musayyib (karena beliau
menganggap mereka adalah mujtahid) maka saya akan berijtihad sebagaimana mereka
berijtihad”.
Metode yang dipakainya itu jika kita
rincikan maka ada sekitar 7 Ushul Istinbath yang digunakan oleh Imam Abu
Hanifah : Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Perkataan Sahabat, Qiyas, Istihsan, dan
‘Urf (adat).
a. Al-Qur’an,
Abu Hanifah memandang Al-Qur’an sebagai sumber pertama pengambilan hukum
sebagaimana imam-imam lainnya. Hanya saja beliau berbeda dengan sebagian mereka
dalam menjelaskan maksud (dilalah) Al-Qur’an tersebut, seperti dalam masalah
mafhum mukhalafah.
b. Sunnah/Hadits,
Imam Abu Hanifah juga memandang Sunnah sebagai sumber hukum kedua setelah
Al-Qur’an sebagaimana imam-imam yang lain. Yang berbeda adalah beliau
menetapkan syarat-syarat khusus dalam penerimaan sebuah hadits (mungkin bisa
dilihat di Ushul Fiqh), yang memperlihatkan bahwa Abu Hanifah bukan saja
menilai sebuah hadits dari sisi Sanad (perawi), tetapi juga meneliti dari sisi
Matan (isi) hadits dengan membandingkannya dengan hadits-hadits lain dan
kaidah-kaidah umum yang telah baku dan disepakati.
c. Ijma’,
Imam Abu Hanifah mengambil Ijma’ secara mutlak tanpa memilih-milih, namun
setelah meneliti kebenaran terjadinya Ijma’ tersebut.
d. Perkataan
Sahabat, metode beliau adalah jika terdapat banyak perkataan sahabat, maka
beliau mengambil yang sesuai dengan ijtihadnya tanpa harus keluar dari
perkataan Sahabat yang ada itu, dan jika ada beberapa pendapat dari kalangan
Tabi’in beliau lebih cenderung berijtihad sendiri.
e. Qiyas,
beliau menggunakan jika mendapatkan permasalahan yang tidak ada nash yang menunjukkan
solusi permasalahan tersebut secara langsung atau tidak langsung (dilalah
isyarah atau thadhammuniyah). Disinilah nampak kelebihan Imam Abu Hanifah dalam
mencari sebab (ilat) hukum.
f. Istihsan,
dibandingkan imam-imam yang lain, Imam Abu Hanifah adalah orang yang paling
sering menggunakan istihsan dalam menetapkan hukum.
g. Urf,
dalam masalah ini Imam Abu Hanifah juga termasuk orang yang banyak memakai ‘urf
dalam masalah-masalah firi’ Fiqh, terutama dalam masalah sumpah (yamin), lafaz
talak, pembebasan budak, akad dan syarat.
B. MADZHAB MALIKI
1. Asal
Usul Madzhab Maliki
Sebagaimana Madzhab Hanafi, Madzhab
Maliki ini juga merupakan salah sattu madzhab dari golongan sunni. Adapun nama
dari madzha ini dinisbatkan dari nama seorang ilama bernama Imam Malik bin Anas
(93H-179H). Beliau lahir di Madinah dan menjadi ahli fiqh yang terkenal di
Madinah. Diriwayatkan bahwa beliau tidak pernah meningalkan kkota ini kecuali
pada waktu melaksanakan ibadah haji.
2. Dalil-Dalil
Yang Digunakan Oleh Madzhab Maliki
Imam Malik adalah orang yang sangat
hati-hati dan teliti dalam memberikan fatwa maupun meriwayatkan hadits meskipun
beliau dikenal sebagai ulama besar di Madinah. Metode pengajaran yang beliau
lakukan didasarkan pada ungkapan hadits dan pembahasan atas makna-maknanya lalu
dikaitkan dengan konteks permasalahan yang ada pada saat itu. Kadang beliau
juga menelaah masalah-masalah yang terjadi di daerah asal murid-muridnya,
kemudian mencarikan hadits-hadits atau atsar-atsar (pernyataan sahabat) yang
bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Imam Malik juga sangat
menghindari ekulasi, oleh karenanya madzhab Maliki dikenal sebagai Ahl-Hadits.
a. Al-Qur’an,
sebagaimana Imam Abu Hanifah, Imam Malik juga meletakkan Al-Qur’an sebagai
dalil dan dasar yang tertinggi di atas dalil-dalil yang lain.
b. As-Sunnah,
Imam Malik menjadikan As-Sunnah sebagai dalil kedua setelah Al-Qur’an. Berbeda
dengan Imam Abu Hanifah yang mensyaratkan penggunaan As-Sunnah dengan
kualifikasi tertentu, Imam Malik meski mengutamakan Al-Hadits yang mutawatir
dan masyhur juga bisa menerima Al-Hadits yang Ahad sekalipun asalkan tidak
bertetangan dengan amal ahli Madinah.
c. Amal
ahli Madinah (Praktik masyarakat Madinah), Imam Malik berpendapat bahwa Madinah
merupakan tempat Rasulullah SAW menghabiskan sepuluh tahun terakhir hidupnya,
maka praktik yang dilakukan oleh masyarakat Madinah merupakan bentuk As-Sunnah
yang sangat otentik yang diriwayatkan dalam bentuk tindakan. Imam Malik lebih
mendahuluan dan mengutamakan tradisi masyarakat Madinah ini daripada Al-Hadits
yang Ahad, hal ini sesuai dengan pernyataan guru beliau Rabi’ah bin Abd
Ar-Rahman, bahwa : “seribu dari seribu
itu lebih baik daripada satu dari satu”.
d. Fatwa
Sahabat
e. Al-Qiyas
f. Al-Mashlahah
Al-Mursalah, Al-Mashlahah Al-Mursalah yakni menetapkan hukum atas berbagai
persoalan yang tidak ada petunjuk nyata dalam nash, dengan pertimbangan
kemashlahatan, yang proses analisisnya lebih banyak ditentukan oleh nalar
mujtahidnya.
g. Adz-Dzari’ah,
secara etimologi kata Az-Dzari’ah berarti sarana, sedangkan secara terminologi
para ahli Ushul adalah sarana atau jalan untuk sampai pada suatu tujuan. Adapun
tujuan tersebut bisa berupa kebaikan yang berarti mashlahah dan bisa pula
maksiat yang berarti mafsadah. Apabila sarana tersebut membawa pada kemaslahan,
maka harus dibuka peluang untuk melakukan, dalam ilmu Ushul Fiqh disebut dengan
Fath Adz-Dzari’ah, sedangkan sarana yang membawa pada kemafsadatan, maka harus
ditutup jalan untuk sampai kepadanya, dalam ilmu Ushul Fiqh disebut dengan Sadd
Adz-Dzari’ah.
Sebagai ulama besar di Madinah, Imam
Malik banyak didatangi murid-murid dari berbagai penjuru negeri yang ingin
berguru pada beliau. Diantara murid-murid beliau yang terkenal antara lain
adalah : Abd Ar-Rahman bin Al-Qasim, Ibnu wahab dan As-Syafi’i. Madzhab Maliki
ini sampai saat ini masih banyak pengikutnya dan mereka tersebar ke beberapa
negeri antara lain : Mesir, Sudan, Kwait, Bahrain, Maroko, dan Afrika.
C. MADZHAB SYAFI’I
1. Asal
Usul Madzhab Syafi’i
Imam Syafi’i mempunyai kecerdasan yang
luar biasa. Diriwayatkan bahwa sebelum dewasa beliau sudah hafal Al-Qur’an
dengan sempurna dan telah pula menguasai kitab Al-Muwaththa’. Dikota Makkah
beliau belajar pada beberapa guru antara lain : Muslim bin Khalid dan Sufyan
bin Uyainah, kemudian beliau juga belajar kepada Imam Malik di Madinah.
Pengembaraan Imam Asy-Syafi’i mencari
ilmu belum berhenti di Iraq, setelah sebelumnya beliau juga menimba ilmu agama
di beberapa daerah seperti di Makkah, Madinah dan Yaman. Dari Iraq beliau meuju
Mesir dengan tujuan hendak belajar Imam Al-Laits, namun belum sampai di Mesir
Imam Al-Laits telah meninggal. Tidak putus asa Imam Syafi’i tetap mendalami
ajaran Al-Laits lewat pada muridnya.
Imam Asy-Syafi’i terus menetap di Mesir
sampai beliau meninggal pada tahun 204 H. Beliau meninggalkan banyak karya
antara lain : Ar-Risalah, Al-Umm, Al-Hajjah, Al-Imla’, dan Al-Amali.
2. Dalil-Dalil
Yang Digunakan Oleh Madzhab Syafi’i
a. Al-Qur’an,
tidak berbeda dengan para pendahulunya, Imam Asy-Syafi’i meletakkan Al-Qur’an
sebagai dalil utama dan pertama dalam meletakkan suatu hukum, karena Al-Qur’an
datang dari Allah yang sampai pada umat Islam secara Mutawatir. Guna memahami
Al-Qur’an, Imam Asy-Syafi’i telah merumuskan kaidah-kaidah ijtihad yang beliau
tuangkan dalam kitab Ushul Fiqhnya yang berjudul Ar-Risalah.
b. As-Sunnah,
sebagaimana para pendahulunya Imam Asy-Syafi’i memposisikan As-Sunnah sebagai
dalil kedua setelah Al-Qur’an. Hanya perbedaannya adalah dalam penggunaannya
Imam Asy-Syafi’i tidak mensyaratkan kriteria sebagaimana Imam Abu Hanifah dan
Imam Malik.
c. Al-Ijma’,
Imam Asy-Syafi’i berpandangan bahwa kemungkinan ijma’ yang berarti persamaan
faham atau kesepakatan seluruh ulama’ atas suatu persoalan pada satu masa
merupakan hal yang sulit terjadi, karena jauhnya jarak dan sulitnya komunikasi
diantara para ulama’ tersebut, namun demikian beliau tetap megakui adanya ijma’
dan memeganginya sebagai dalil, dan yang mungkin terjadi adalah ijma’ sahabat
dalam persoalan-persoalan tertentu.
d. Perkataan
Sahabat, Imam Asy-Syafi’i memberi kepercayaan yang tinggi terhadap pendapat dan
hasil kajian para sahabat. Produk-produk ijtihad mereka yang dinyatakan lewat
ijma’ harus diterima secara mutlak, sedang fatwa-fatwa individual boleh
diterima dengan menganalisis dasar-dasar fatwanya.
e. Al-Qiyas,
dalam pandangan Asy-Syafi’i, untuk menjawab persoalan-persoalan yang tidak
dinyatakan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma’ maupun
fatwa-fatwa sahabat, seorang mujtahid melakukan ijtihad dengan menggunakan
Al-Qiyas yang senantiasa membawa Al-Furu’ kepada Al-Ashl.
f. Al-Istishab,
Al-Istishab berarti membiarkan berlangsungnya suatu hukum yang sudah ditetapkan
pada masa lampau dan masih diperlukan ketentuannya hingga ada dalil lain yang
menggantikannya. Istishab ini didasarkan pada asumsi bahwa hukum Fiqh yang ada
bisa diaplikasikan pada setiap waktu dan tetap sah sepanjang tidak ada aturan
yang lain yang datang kemudian
D. MADZHAB HAMBALI
1. Asal
Usul Madzhab Hambali
Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal lahir
di Bagdad pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H. Masa kecilnya dilalui dalam
keadaan sangat miskin, ayahnya hanya meninggalkan sebuah rumah kecil dan tanah
yang sempit. Pada masa remajanya, ia pernah bekerja sebagai buruh pembantu
ditempat tukang jahit, menjadi juru tulis, buruh penenun kain dan kuli angkut
barang-barang di pasar.
Imam Ahmad memang miskin dan selalu
bekerja keras untuk memenuhi keebutuhan hidup, namun ia adalah pelajar yang
gigih. Jangan heran, dalam usia 14 tahun, ia telah hafal Al-Qur’an dan
mengarang sebuah kitab.
Pada awalnya Imam Ahmad belajar fiqh
aliran ra’yu (logika, aliran Imam Hanafi) kepada Abu Yusuf Al-Baghdadi.
Sedangkan hadits dan ilmu hadits dipelajarinya secara mendalam kepada beberapa
muhadditsin Baghdad, terutama Imam Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Wasithi.
Kemudian Imam Ahmad mengembara ke Kufah,
Basrah, Madinah, Makkah, dan Yaman. Ketika di Makkah, ia sempat memperdalam
ilmu Ushul Fiqh kepada mujtahid besar zaman itu, Imam Muhammaad bin Idris
Asy-Syafi’i, pendiri Madzhab Syafi’i. Selain puluhan tahun mengembara mencari
ilmu, tepat ketika usia genap 40 tahun, Imam Ahmad bin Hanbal kembali ke
Baghdad dan mulai membuka majelis pengajian. Tingkat kealimannya sangat tinggi
membuatnya mampu melakukan ijtihad mutlak secara mandiri, tanpa menggantungkan
diri kepada hasil ijtihad ulama lain. Melalui halaqahnya itulah Madzhab Hambali
lahir dan menyebar keseluruh penjuru dunia.
2. Metode
Fiqh Madzhab Hambali
Madzhab Hambali terkenal sangat ketat
dan teguh dalam menggunakan dasar sunnah. Tak mengherankan dalam berbagai
literatur, madzhab ini juga sering disebut dengan nama fiqh assunnah. Lihat
saja porsi sunnah dalam kerangka dan pondasi madzhab ini, yang menurut Ibnu
Qayyim Al-Jauziah, salah seorang ulama Madzhab Hambali, dibangun diatas lima
hal :
a. Al-Qur’an
dan Sunnah
b. Fatwa
sahabat (baik yang disepakati maupun diperselisihkan)
c. Hadits
mursal (hadits yang diriwayatkan oleh tabi’in dari Nabi Muhammad SAW)
d. Hadits
dha’if
e. Ijtihad;
metode ijtihad yang lazim digunakan adalah qiyas (analogi)
Menurut Imam Ahmad, Al-Qur’an dan sunnah
memang memiliki kedudukan yang sejajar sebagai dasar hukum. Alasannya,
kehujjahan sunnah Nabi ditetapkan oleh Al-Qur’an, dan sunnah Nabi sendiri
merupakan penjelasan ini Al-Qur’an yang dipaparkan oleh orang yang memang
ditunjuk dan diberi mandat langsung oleh Allah untuk menjelaskannya. Meski
sejajar, dalam prakteknya, Imam Ahmad selalu mendahulukan nash Al-Qur’an.
Bagi Imam Ahmad, jika sudah ditemukan
suatu nash sunnah yang bisa dijadikan dasar hukum suatu masalah, ia akan
berpegangan teguh padanya, meski pendapat dalam hadits tersebut berbeda dengan
pendapat para sahabat.
Setelah sunnah Rasulullah SAW, Imam
Ahmad juga mendasarkan hukumnya pada ijma’ sahabat, dengan syarat benar-benar
terjadi, misalnya tentang kewajiban shalat lima waktu, puasa, zakat, dan haji.
Selanjutnya, seperti gurunya, Imam Syafi’i, jjika masih belum menemukan dasar
hukum juga, Imam Ahmad menggunakan pendapat sahabat yang tidak diketahui ada
perselisihan. Lalu pendapat sahabat yang diketahui terdapat ikhtilaf. Dalam
menyikapi perbedaan pendapat tersebut, Imam Ahmad mengambil pendapat yang
paling dekat dengan dasar yang lebih kuat.
Menurut Syaikh Salim As-Saqafi, guru
besar ilmu fiqih di Universitas Ummul Qura, Makkah, sebenarnya, selain meenggunakan
qiyas dalam ijtihadnya, Imam Ahmad juga menggunakan metode ijtihad lainnya,
seperti istishab (penetapan atau berlakunya hukum terhadap suatu perkara atau
dasar hukum itu berlaku sebelumnya. Karena tidak adanya illat yang mengaruskan
terjadinya perubahan hukum tersebut), syadudz dzari’ah atau saddud dzaea’
(melarang suatu perbuatan yang pada dasarnya mubah, karena diperkirakan akan
munculkan hal negatif dibelakang hari), dan maslahah mursalah (kemaslahatan
yang tidak didukung atau diarang oleh dalil tertentu).
Contoh fatwa Imam Ahmad bin Hanbal,
antara lain, dalam hal muamalah, calon istri boleh mengajukan syarat pernikahan
kepada calon suaminya, misalnya tidak akan dimadu selama hidup. Jika sang calon
suami menyetujui, ia terikat perjanjian itu. Dan jika perjanjian itu dilanggar,
sang istri berhak megajukan fasakh (pembatalan ikatan pernikahan). Sedangkan
dalam hal ibadah, misalnya, orang yang tertidur sambil berdiri, duduk, atau
ruku’, hingga tersungkur jatuh, tidak membatalkan wudhunyya. Kemudian shalatnya
makmum diluar masjid yang bisa mengikuti gerakan imam, hukumnya sah, meskipun
pintu masjid dalam keadaan tertutup.
E. MADZHAB AUZA’I
Seperti
madzhab-madzhab lain, nama madzhab ini juga diambil dari nama pendirinya, yakni
abdurrahman bin Muhammad Al-Auza’i yang lahir pada tahun 88 H. Imam Al-Auza’i
ini termasuk ulama’ yang menentang penggunaan Al-Qiyas secara berlebihan.
Beliau senantiasa mengembalikan furu’ pada hadits Nabi tanpa melakukan kajian
Al-Qiyas.
Beliau
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Beirut, sampai wafat tahun 157 H. Akan
tetapi madzhabnya lebih dikenal di Syiria, Yordania, dan bahkan sampai
Andalusia atau Spanyol.
F. MADZHAB
LAITSI
Madzhab
Laitsi ini merupakan madzhab yang dikembangkan oleh Imam Laits bin Sa’ad yang
lahir di Mesir setelah belajar secara mendalam tentang berbagai bidang ilmu
keislaman. Dalil-dalil yang beliau gunakan dalam melakukan kajian hukum hampir
sama dengan para imam lainnya, hanya beliau tidak sependapat dengan Imam Malik
dalam hal penggunaan tradisi masyarakat Madinah sebagai dalil dalam menetapkan
suatu hukum. Beliau meninggal pada tahun 175 H.
G. MADZHAB TSAURI
Madzhab
ini dikembangkan oleh ulama terkemuka di Kufah yang bernama Imam Syufyan
Ats-Tsauri yang lahir pada tahun 97 H. Imam Ats-Tsauri adalah ulama yang hidup
semasa dengan Imam Abu Hanifah, akan tetapi mereka mempunyai pandangan yang
berbeda dalam penggunaan Al-Qiyas dan Al-Istihsan.
Imam
Ats-Tsauri pernah ditawari oelh khalifah untuk menjadi qadli dengan syarat
tidak akan membuat fatwa yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah, namun
beliau menolaknya. Akhirnya beliau dipaksa untuk berhenti mengajar. Setelah itu
beliaupun hidup dalam persembunyian hingga wafat pada tahun 161 H.
H. MADZHAB DHAHIRI
Madzhab
ini dipelopori oelh Dawud bin Ali Al-Ashbahani yang lahir pada tahun 202 H.
Beliau belajar fiqh dari murid-murid Imam Asy-Syafi’i oleh karenanya
diriwayatkan pada mulanya beliau bermadzhab Asy-Syafi’i, namun akhirnya beliau
mengkritik madzhab Asy-Syafi’i tersebut karena menurutnya Asy-Syafi’i tidak konsisten
dengan menggunakan Al-Qiyas dan Al-Istihsan adalah sama. Dawud pernah berkata :
“Saya telah mempelajari dalil-dalil yang
dipergunakan oleh Asy-Syafi’i untuk menentang Al-Istihsan, maka saya
menemukan bahwa dalil-dalil tersebut membatalkan Al-Qiyas”.
Kemudian
beliau menggunakan cara tersendiri dalam kajian hukumnya, yakni dengan
menekankan pada pemahaman literasi yakni berpegangan pada makna harfiyah atau
dhahir nash Al-Qur’an maupun As-Sunnah, oleh karenanya, madzhabnya disebut
dengan madzhab dhahiri, hal ini berlainan dengan nama madzhab-madzhab lain yang
dinisbatkan dari metode kajian hukumnya.
I. Faktor
Penyebab Eksis dan Lenyapnya Suatu Madzhab
1. Faktor-faktor
penyebab eksisnya suatu madzhab :
a. Adanya
para murid dan pengikut yang turut menyebarkan pemikiran-pemikiran madzhab
tersebut.
b. Adanya
pengaruh dan campur tangan penguasa dalam menentukan kebijakan dan
aturan-aturan hukum suatu negeri, seperti kebijakan yang menentukan madzhab
tertentu sebagai madzhab resmi negara.
c. Adannya
karya-karya peninggalan madzhab yang masih bisa diakses dan dipelajari oleh
generasi berikutnya.
2. Faktor-faktorr
lenyapnya suatu madzhab :
a. Adanya
pengaruh dari kebijakan penguasa.
b. Tidak
adanya karya-karya peeninggalan madzhab yang memadai.
c. Faktor
para murid dan para pengikut.
KESIMPULAN
Satu
prinsip dasar yang dipegang sunni yang menjadi ciri baginya ialah dalam
memahami agam mereka mengambil jalan tengah (wasathan). Mereka berpegangan pada
asas keseimbangan (equalibrium) yang mengacu pada Al-Qur’an dan sunnah dan
berusaha mencari perdamaian antara dua sisi ekstrim yang bertentangan. Sunni
menyeimbangkan dan mendamaikan antara akal dan naql, menyeimbangkan antara
dunia dan akhirat dan mendamaikan antara fiqh dan tassawuf.
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedia hukum Islam,
1997, Jakarta, PT.Ichtiar Baru Van Hoeve
Muhammad
Ali As-saayis, 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Hikum Fiqh, Jakarta,
PT.Raja Grafindo Persada
Jumat, 13 Januari 2012
Hadrotus Syekh Hasyim As’ari
Hadrotus Syekh Hasyim As’ari. Nama ini begitu popular sebagai tokoh pengembang agama Islam di Nusantara. Kh Hasyim As’ari adalah kakek Kh Abdurrahman Wahid presiden Indonesia ke 4 sekaligus pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, pendiri Nahdhatul Ulama (Organisasi Islam terbesar di Indonesia). Beliau juga berasal dari garis keturunan Sultan Hadiwijaya raja Kerajaan Pajang. Kerajaan ini adalah pecahan dai Kerajaan Mataram Islam. Kh Hasyim As’ari lahir tanggal 10 April 1875 dan wafat tanggal 25 Juli 1947 dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur.
Asal-usul dan keturunan K.H M.Hasyim Asy’ari tidak dapat dipisahkan dari riwayat kerajaan Majapahit dan kerajaan Islam Demak. Salasilah keturunannya, sebagaimana diterangkan oleh K.H. A.Wahab Hasbullah menunjukkan bahawa leluhurnya yang tertinggi ialah neneknya yang kedua yaitu Brawijaya VI. Ada yang mengatakan bahwa Brawijaya VI adalah Kartawijaya atau Damarwulan dari perkahwinannya dengan Puteri Champa lahirlah Lembu Peteng (Brawijaya VII). Silsilah Kh Hasyim As’ari mulai dari Sunan giri dapat diurutkan sebagai berikut: Ainul Yaqin (Sunan Giri), Abdurrohman (Jaka Tingkir), Abdul Halim (Pangeran Benawa), Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda), Abdul Halim, Abdul Wahid, Abu Sarwan, KH. Asy'ari (Jombang), KH. Hasyim Asy'ari (Jombang)
Semasa hidupnya, ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya sendiri, terutama pendidikan di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan literatur agama lainnya. Setelah itu, ia menjelajah menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren, terutama di Jawa, yang meliputi Shone, Siwilan Buduran, Langitan Tuban, Demangan Bangkalan, dan Sidoarjo, ternyata K. H. Hasyim Asy’ari merasa terkesan untuk terus melanjutkan studinya. Ia berguru kepada K. H. Ya’kub yang merupaka kiai di pesantren tersebut. Kiai Ya’kub lambat laun merasakan kebaikan dan ketulusan Hasyim Asy’ari dalam perilaku kesehariannya, sehingga kemudian ia menjodohkannya dengan putrinya, Khadijah. Tepat pada usia 21 tahun, tahun 1892, Hasyim Asy’ari melangsungkan pernikahan dengan putri K.H. Ya’kub tersebut.
Pada tahun 1892, KH Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mahfudh at-Tarmisi, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi. Tepat pada tanggal 26 Rabi’ Al-Awwal 120 H. bertepatan 6 Februari 1906 M., Hasyim Asy’ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng. Oleh karena kegigihannya dan keikhlasannya dalam menyosialisakan ilmu pengetahuan, dalam beberapa tahun kemudian pesantren relatif ramai dan terkenal.
Kh Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul UlamaTanggal 31 Januari 1926 bersama dengan kyai-kyai lainnya. Organisasi keagamaan ini pun berkembang pesat dan pengaruh Kyai Hasyim Asy'ari juga semakin besar. NU berperan besar bagi pengembangan Islam ke desa-desa maupun perkotaan di Jawa. Sebagai orang yang berpandangan luas, Kh Hasim as'ari sangat bersifat toleran terhadap aliran atau pendapat yang berbeda dengan konsep dan pemikirannya. Ini dibuktikan dengan akrabnya beliau dengan Kh Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.. Ia mengutamakan persatuan dan ukhuwah Islamiyah dengan menghindari perpecahan di tubuh umat ISlam. Pada masa pendudukan Jepang, Kyai Hasyim Asy'ari pernah ditangkap tanpa sebab yang jelas. Namun kemudian ia dibebaskan melalui perjuangan anaknya anaknya, K.H. Wahid Hasyim. Setelah Indonesia merdeka, melalui pidato-pidatonya K.H. Hasyim Asy’ari membakar semangat para pemuda supaya mereka berani berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan. Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 1947 karena pendarahan otak dan dimakamkan di Tebuireng.
Asal-usul dan keturunan K.H M.Hasyim Asy’ari tidak dapat dipisahkan dari riwayat kerajaan Majapahit dan kerajaan Islam Demak. Salasilah keturunannya, sebagaimana diterangkan oleh K.H. A.Wahab Hasbullah menunjukkan bahawa leluhurnya yang tertinggi ialah neneknya yang kedua yaitu Brawijaya VI. Ada yang mengatakan bahwa Brawijaya VI adalah Kartawijaya atau Damarwulan dari perkahwinannya dengan Puteri Champa lahirlah Lembu Peteng (Brawijaya VII). Silsilah Kh Hasyim As’ari mulai dari Sunan giri dapat diurutkan sebagai berikut: Ainul Yaqin (Sunan Giri), Abdurrohman (Jaka Tingkir), Abdul Halim (Pangeran Benawa), Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda), Abdul Halim, Abdul Wahid, Abu Sarwan, KH. Asy'ari (Jombang), KH. Hasyim Asy'ari (Jombang)
Semasa hidupnya, ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya sendiri, terutama pendidikan di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan literatur agama lainnya. Setelah itu, ia menjelajah menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren, terutama di Jawa, yang meliputi Shone, Siwilan Buduran, Langitan Tuban, Demangan Bangkalan, dan Sidoarjo, ternyata K. H. Hasyim Asy’ari merasa terkesan untuk terus melanjutkan studinya. Ia berguru kepada K. H. Ya’kub yang merupaka kiai di pesantren tersebut. Kiai Ya’kub lambat laun merasakan kebaikan dan ketulusan Hasyim Asy’ari dalam perilaku kesehariannya, sehingga kemudian ia menjodohkannya dengan putrinya, Khadijah. Tepat pada usia 21 tahun, tahun 1892, Hasyim Asy’ari melangsungkan pernikahan dengan putri K.H. Ya’kub tersebut.
Pada tahun 1892, KH Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mahfudh at-Tarmisi, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi. Tepat pada tanggal 26 Rabi’ Al-Awwal 120 H. bertepatan 6 Februari 1906 M., Hasyim Asy’ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng. Oleh karena kegigihannya dan keikhlasannya dalam menyosialisakan ilmu pengetahuan, dalam beberapa tahun kemudian pesantren relatif ramai dan terkenal.
Kh Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul UlamaTanggal 31 Januari 1926 bersama dengan kyai-kyai lainnya. Organisasi keagamaan ini pun berkembang pesat dan pengaruh Kyai Hasyim Asy'ari juga semakin besar. NU berperan besar bagi pengembangan Islam ke desa-desa maupun perkotaan di Jawa. Sebagai orang yang berpandangan luas, Kh Hasim as'ari sangat bersifat toleran terhadap aliran atau pendapat yang berbeda dengan konsep dan pemikirannya. Ini dibuktikan dengan akrabnya beliau dengan Kh Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.. Ia mengutamakan persatuan dan ukhuwah Islamiyah dengan menghindari perpecahan di tubuh umat ISlam. Pada masa pendudukan Jepang, Kyai Hasyim Asy'ari pernah ditangkap tanpa sebab yang jelas. Namun kemudian ia dibebaskan melalui perjuangan anaknya anaknya, K.H. Wahid Hasyim. Setelah Indonesia merdeka, melalui pidato-pidatonya K.H. Hasyim Asy’ari membakar semangat para pemuda supaya mereka berani berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan. Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 1947 karena pendarahan otak dan dimakamkan di Tebuireng.
Kelas ku asyik bgt
Assalamu’alaikum…
Bibirku langsung behenti bergerak, mataku bergegas merespon suara lembut dari depan kelas, otak ku pun penasaran ingin mengetahui siapa yang mengucapkan salam barusan. Terlihat wanita yang tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda, dengan memakai setelan baju berwarna merah muda semakin menambah kelembutannya. Dia adalah ibu Mitha salah satu dosen Kimia Pemisahan untuk progam studi Kimia murni.
Dengan gaya bicara yang lembut dan dibumbuhi bayolan membuat kelasku semakin hidup apalagi teman-temanku sering bertanya suasana ngantukpun menjadi hilang seketika hahay.
Suasana berubah 180 derajat ketika 1 SKS talah berlalu, badan ku mulai terasa panas, asupan oksigen seakan semakin berkurang, keringat tidak henti-hentinya keluar dari seluruh tubuh, ku ambil selembar kain berwarna hijau muda dari dalam tas, ku lipat semakin kecil lalu ku usapkan ke wajah dan laher, keringat pun mulia berkurang.
Ternyata tidak hanya aku yang merasakan panasnya ruang kelas, terlihat wanita cantik disebalah kiriku juga marasa kepanasan . Dia pagang buku tipis di tangan kanannya kemudian dia ayunkan dari kiri ke kanan tepat didepan mukanya secara berulang-ulang, matanya menatap kearah depan, tidak tau apakah dia sedang memperhatikan penjelasan dosen atau hanya menikmati hembusan angin kecil yang dihasilkan oleh ayunan buku kecil barusan.
Dua kipas angin yang di gantungkan di plafon juga tidak mampu merubah suasana menjadi lebih dingin.
Waduh panas banget ni kelas…………….. suara lirih tanpa sadar keluar dari dua bibirku, aku ambil lagi saputangan ku bilas habis keringat di muka, andaikan manusia tidak punya akal pasti bajuku langsung ku lepas tapi apalah daya tangan tak sampai hhhmmmmm………..
Kulihat kearah belakang ada mesin berbentuk kotak tipis berwarna putih, terdapat tulisan Panasonic, mesin ini mulai dulu hanya diam saja dan tidak mau mengeluarkan nafas dinginnya, entah kenapa ??? apa karena rusak atau mendadak tidak berfungsi ketika kelasku belajar dibawahnya atau karena ada sebab yang lain, angan-anganku mulai terbang…. coba AC ini sekarang hidup pasti aku lebih betah didalam kelas dan bisa konsentrasi dengan apa yang disampaikan oleh dosen …….hhhuuuufffff……cepek deehhh………
Kulihat jam di hp ku masih menunjukkan jam 14.05 berarti masih kurang 1 jam lagi kelas ini akan berakhir……. Wwaddduuuuhhh aammppuuunnnn…deehh……….ni kelas bener bener bener panas bangettt…..
Mudah-mudahan mesin kecil itu, bisa hidup pada pertemuan berikutnya amiin…………
By : RDH
Dosen ku Hebat
Begitu selesai shalat jum’at di masjid Al-Maun yang tidak jauh dari kos, aku langsung bergegas masuk kamar, kubaringkan tubuh kurusku dilantai keramik berwarna putih bersih . huff …..betapa nikmatnya ketika dinginya lantai mulai menular ketubuhku, seakan minum es teh di tangah gurun pasir… hhmmm nikmat nyaa, besitku dalam hati.
Lama berbaring diatas lantai mataku mulai sulit terbuka, rasanya pikiranku mulai meninggalkan alam nyata, suara music saat terakhir ST 12 yang keluar dari kamar sebelah semakin mamanjakan diriku untuk segera meninggalkan alam nyata..
Tidak lama kemudian, dddrrreeeett …….ddrreeett, suara itu langsung membuyarkan mimpiku, kulihat hp kecilku bergoyang-goyang ingin menyampaiknan sesuatu,ku ambil terlihat ada satu pesan diterima, setelah kubaca tarnyata sekarang ada kulia jam 13.00. betapa kagetnya aku bahwa sekarang ada kulia.
Huff ….panas……. panas….. panas…..kata itu yang selalu keluar dari mulutku dalam perjalan dari kos ke kampus, seakan tidak terima dengan kekuasaan tuhan, tapi semuai ini pasti ada hikmahnya, hiburku dalam hati. Kaki kiri dan kanan ku mengayun secara bergantian terik mataharipun semakin menyengat tubuh kurus ini, ingin rasanya tidak masuk kuliah, tidur-tiduran dikamar pasti sangat mangasikkan.
Masuk fakultas…………. aku sama sekali tidak melihat temen sekelas, pikranku berkata pasti sudah ada dosennya. Langkah kakiku semakin aku percepat dengan harapan sampai di kelas dengan waktu yang singkat agar tidak terlalu banyak tertinggal materi. Pintu kelas sudah terlihat, semakin lama semakin dekat dengan mataku. Kupegang alumunium berbentuk silindir, aku terik bawah terdengar suara“ceklek” kemudian aku dorong kedepan , pintu kelaspun terbuka.
Libur…………….. salah seorang teman bilang kepadaku.
Kepalaku langsung tertegun, tubuhku pun seakan tak bisa bergerak, dalam otakku hanya tertulis libur, libur dan libur….. keringat pun mulai mengujur dari bawah leher yang kemudian mengalir dan membasahi badan.
Dalam hati aku langsung memberontak…kenapa sihh harus libur…. apa dosennya lagi sakit,apa ada keperluan penting menyangkut hidup dan mati atau karena sudah malas lagi ngajar, seharusnya dosen mengerti keadaan mahasiswa yang tidak semua mahasiswa pintar, mahasiswa kosnya jauh dari kampus dan seharusnya apabila tidak bisa ngajar minimal lah sms kepada ketua kelas…………..
hormatku padamu dosen.
By : RDH
Langganan:
Postingan (Atom)