Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

Tenaga Pegajar

    Suatu sistem pendidikan dikatakan berhasil jika beberapa elemen dari pendidikan tersebut bagus, seperti misalnya fasilitas, tenaga pengajar, sistem birokrasi, pelayanan dll. namun apabila kesemua alemen itu sudah bobrok maka sistem pendidikan yang ada pada instansi tersebut akan bobrok pula.....dari sekian elemen penunjang instansi yang paling berpengaruh menurut saya adalah tenaga pengajar (guru,ustadz, dosen dll) karena secara hafiah tenaga pengajar fungsinya bukan sebagai pegawai yang kerja lalu menerima gaji, akan tetapi fungsi dari tenaga pendidik disini adalah sebagai orang tua (bapak/ibu) bagi siswa yang didiknya.
   
    Miris melihat realita yang ada sekarang ini dalam dunia pendidikan, ketika  mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi bukan sebagai pengapdian.yang ada hanyalah pendidikan yang semu belaka, semuanya serba sandiwara. mengajar bukan lagi mengajar, mengayomi bukan lagi mengayomi.
  
     Fenomena seperti itu yang pernah saya alami, ketika tanaga pengajar tidak lagi mengajar yang sesunguhnya, akhirnya yang terjadi dalam kelas semulanya diharapkan menjadi suatu wadah untuk saling transfer keilmuan akan tetapi malah terjadi miscomunisi antara pengajar dan yang diajar, inilah dampaknya ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi belaka, sehingga keilmuan yang dimiliki tenaga pengajar tersebut dangkal walaupun tittle nya sudah master.
  
     Salah satu fungsi tenaga pengajar yang lain adalah mengayomi, mengayomi disini sama dengan meluruskan, bukan hanya meluruskan dalam hal pelajaran akan tetapi meluruskan dalam hal ini juga diartikan meluruskan dalam hal tindakan dan proses berfikir. lalu apa jadinya ketika tenaga pengajar yang  proses berfikirnya masih remaja, akhirnya bukan meluruskan atau menganyomi yang terjadi nantinya adalah saling dendam antara pengajar dan pelajar. karena proses berfikir masa remaja masih lebih mementingkan ego bukan nalar.lalu ketika sifat ini dimiliki oleh tenaga pengajar bagaimana,  maka yang terjadi adalah sifat saling ketidak tertarikan pada pelajar yang di anggapnya tidak sejalan.akhirnya ketika didalam kelas pengajar tersebut menganaktirikan pada pelajar yang bermasalah tersebut, nilai pelajar yang tidak sejalan dengan dia akan di potong dan sebangainya.
   
     Terus tererang saya tidak suka pada pengajar yang demikian itu, apalagi ada pengajar yang yang meng-anak emaskan pada beberapa mahasiswa, sehingga mahasiswa yang lain jarang di respon bahkan sama sekali. seharusnya sebagai tenaga pengaja yang baik, bagaimana caranya memberi testimino  pada pelajar- pelajar yang masih kurang dalam keilmuannya.
  
     Perlu diingat lebih dalam bahwa tujuan diadakannya lembaga pendidikan adalah menuntaskan kebodohan, bukan malah menjadikan lebih bodoh.

Selasa, 24 Januari 2012

mukoddimah "BERTAPA"

    Liburan UAS  gangsal kali ini, sama seperti tahun yang lalu. disaat temen-temen ku pulang kekampung halamannya masing-masing, akan tetapi berbeda dengan aku yang masih dijogja. ketidak pulangan ku kerumah bukan tidak beralasan, akan tetapi rasa males dan sulitnya mengurusi administrasi (pembayaran & KRS-an dll), hal itulah yang membuat aku tidak pulang kerumah tepatnya dikabupaten Malang Jawa Timur.
       Akan tetapi liburan kali ini menurutku akan sedikit berbeda dengan liburan kemarin, jika kemarin aku masih tinggal di beskem PANJY semua fasilitas hiburan hampir terpenuhi seperti TV, Laptop, PS (tinggal nyewa...hehehe) tapi kali ini aku sudah nge-kos, dan dikos ku masih belum ada fasilitas hiburan semacam itu, jika dibilang membosankan ya pastinya.....oleh kerena itu saya berjanji pada diriku sendiri dari pada waktu liburan terbuang secara percuma akhirnya aku putuskan untuk berTAPA dikos, bertapa disini bukan duduk diam dengan mengucapkan mantra-mantra sepetrti di tv-tv, akan tetapi bertapa ku disini ditemani dengan beberapa buku yang mulai bulan kemarin masih terkatung-katung disebelah kasur.
      Membaca buku adalah sesuatu yang menarik bagiku, dalam membaca buku banyak keuntungan yang akan kita dapatkan, mulai dari bertambahnya pengetahuan kita, mengasah nalar, menambah refrensi sehingga memudahkan kita nantinya dalam berdiskusi.
      Di kos ada banyak buku yang bisa dibaca mulai dari filsafat (filsafat yunani, inggris, jerman, prancis), biografi, politik, esay, opini dll, yang apabila aku hatamkan kesemua itu pasti keilmuanku tidak jauh dari mahasiswa pascasarjana..haha.
         Oleh kerana itu apabila ada temen-temen yang ada keperluan dengan aku langsung saja dateng ke kos, aku pasti ada......

dan mungkin postingan ku di blog beberapa minggu ini, tidak akan serat dengan puisi, percintaan dll, tapi mungkin akan lebih ilmiah dan agak kaku dibacanya. postingan ku itu merupakan hasil dari pembacaanku selama bertapa.

tembak

dan targetpun telah didepan mata.
ku gengam erat ganggang ini.
telunjuk perlahan meraba pematik.
sebuah peluru cinta siap diledakkan.
dengan mata sebelah tertutup
kubidik serius biar pas kena dihatinya.




@erdeha




Senin, 23 Januari 2012

Dia

guyup-guyup dia bejalan
langkah liat bagai srigala.
meneropong jauh ke arah depan

berhenti sejenak dia dimuka.
wajahnya musam tatap layu.
*
dipersimpangan jalan ini
dulu kau kedipkan mata kirimu
ku hanya terdiam membisu

bagitu manis senyman waktu itu.
gigi gingsul  mengembang dengan indah

tapi semua itu telah hilang
ditelan panjangnya sang waktu

@erdeha


Sabtu, 21 Januari 2012

bunga




bunga
pantas jika kamu disebut sebagai kembang desa.
nama mu indah di telinga kanan kiriku.

bunga
begitu sulitnya aku mengenali pribadimu.
bagai bidadari turun dari khayalan.

bunga.
banyak lelaki didesaku yang menyebut-nyebut namamu.
tapi tak ada satu pun diantara mereka yang kau sebut.

bunga.
banyak lelaki yang ingin mendapatkan cinta mu.
tapi tak ada satupun yang yang kau cintai.

bunga.
jika aku katakan kamu mahluk sempurna itu memang benar.
tapi tidakkah terlalu berlebihan aku nantinya padamu.
karena aku masih belom tau kesempurnaanmu

bunga.
kau begitu misterius bagai pelangi disiang hari.



by: RDH *nyanyian tengah malam.



rapat tikus didepan lab.terpadu UIN

        Sudah terlalu lama aku vakum di dunia organisasi kampus, teringat persis habis lebaran kemarin (2011) ketika balik lagi ke jogja, rasa malas untuk ikut organisasi ini itu mulai menumpuk dan menumpuk, padahal di di BEM PS KIMIA aku salah satu anggota devisi keilmuan dan riset*****heheheeh gayeng kan, walaupun orangnya gak pernah baca buku tapi masuk devisi keilmuan dan riset...salah milih kali yaaa****** ehhhh...........tadi pas habis responsi praktikum kimia organik ma kimia fisika, tiba-tiba aku ditegur oleh kordinator devisi,aku ditanya dengan berbagai pertanyaan yang sudah aku duga sebelumnya.........dan aku keluarkan berbagai jurus mengelabui lawan dan dia pun kayaknya percaya juga ma aku hahahaha (inilah yang dinamakan ilmu retorika dalam dunia filsafat)......hahahaaha jangan di cobak dirumah yaa.......berbagai macam pertanyaan bertubi-tubi memukuli kepala kiri dan kanan ku secara bergantian.Dan akhirnya agar tidak terlalulu mengecewakan mbak kordinator aku mau aja diajak ikut rapat...ya walaupun gak tau materi dan yang mau dibahas apaan.................:-).
        Rapat berjalan dengan baik dengan saling memberi dan menerima argumen satu sama lain, dengan membahas suatu kegiatan yang menurut aku unik apa bila di lihat dari background pendidikan kita (kimia cuukk), yaitu akan mengadakan acara bertemakan lingkungan lebih khususnya bersuih-bersih sungai gajah wong..............waooooo ngerikan dengernya..........aku aja gitu.


...........ya mudah-mudahan lah kegiatan tersebut dapat terealisasi dan berjalan lancar..............dan kembalinya aku di BEM menjadi semakin lebih  baik dan dapat diandalkan ammiiinn...............hahay...

Rabu, 18 Januari 2012

hari yang melelahkan (18/01),
disaat fajar enggan menyingsing beselimut akan kabut-kabut hitam , tubuh kecilku di paksa untuk bangun dari kasur yang sudah mulai usang.........jika ditanya berat...ya pasti berat, jika ditanya sulit.........oohh  sulit banget, tapi apalah daya semua keyamanan harus mengalah pada struktural perkuliahan yang sudah mulai menjengahkan.
          hari ini aku ujian dengan mata kulia kimia fisika..............saat menuju kampus suasana sudah mulia tidak mendukung, dari mulia geris, bangun kesiangan, materi belum punya dsb. entah mengapa mulai dari duduk di bangku Mts dulu, aku sudah anti sama yang namanya fisika, ternyata ketakutan terhadap fisika tidak hanya aku yang merasakan. hampir semua teman sebayaku juga anti yang namanya fisika. ke antian tersebut bukan tidak ada beralasan akan tetapi keantian itu karena adanya alasan itu (bahasanya ruwet yaa..hehe)........menghafal rumus, mehitung dengan berderet-deret angka dibelakang koma, soal yang membingungkan pokoknya ngeri deh.....karena itulah rasa cintaku terhadap fisika sulit untuk berkembang, bak rasa cintaku terhadap gadis berkrudung merah yang baik hati, tidak sombong giat menabung laggiii ..........yang sangat mudah bagiku untuk mengembang-ngembang.


Selasa, 17 Januari 2012

Kopassus

        
    Pukul 13.30 WIB. HP kecilku berderik kencang hingga membangunkanku dari mimpi yang tidak diketauhui arahnya kemana...........kuraba dan ku ambil...........terlihat ada pesan masuk, dengan mata yang masih berkunang-kunang ku baca pesan tersebut. ternyata ada temanku yang mengajak ngopi di MATO CAFFE. dengan cepatnya jariku bergoyang-goyang memencet keypad dan ku jawab " okeey siiiaaaapppzzz"
    Segera kutegakkan tubuh dan langsung menuju kamar mandi, untuk cuci muka.......tidak lama kemudian temanku datang. kupandangi cermin sebentar dan ku rapikan sedikit ranbut dengan sisir jari-jemari dan langsung berangkat...................
     Disana ternyata teman-teman sudah banyak, mereka semua sedang main domino. kupesan kopassus barharga Rp.3500 ku siap memulai permainan.........permainanpun semakin lama semakin menarik, tidak terasa secangkir kopassus sudah mulai habis, batang demi batang rokok juga sudah tak terhitung lagi berubah menjadi abu hitam keputihan..........tawa dan candapun  mengiringi permainan. dan jam sudah menunjukkan 18.00, akhirnya aku pulang.......walaupun sempat diguyur hujan tapi assiikk kook...............pengen kesana lagii........hhmmeeeeemmm..


Minggu, 15 Januari 2012

hina



tuhan
tau sesuatu yang tidak aku tau.

tuhan
mendengar sesuatu yang tidak aku dengar.


tuhan.
melihat sesuatu yang tidak aku lihat.

lalu
betapa hinanya aku, ketika aku sombong
dengan kekuranganku ini..............


by : RDH






Sabtu, 14 Januari 2012

puisi (2)





terlalu berat aku menahan dentuman butiran air hujan.
hingga aku tak mampu mengayun kakiku lebih dalam.

kau pernah bilang padaku, bahwa akulah yang terdalam.
tapi sekarang kau yang buat aku tenggelam.
lupakan aku, jika kau permainkan aku.
aku tak mengapa, ku biasa saja walau sedikit terluka.

lupakan aku banyak yang lebih darimu.
yang tak hanya bilang cinta manis dibibir saja.

by: RDH










puisi ku










Gelang 
Lukisan kasih dalam kisah.
Menggores tihta gapai sejarah.


Gelang
Terikat pasti pada genggaman.
Tersimpuh tulus pada sang alam.


Gelang
Sajak dan irama dalam kehidupan.
Tertulis indah diatas padang.


Gelang
Kau dan aku selalu bersama.
Tak terpisah oleh ukiran cerita.


by: RDH

hari begitu cepat

hari ini terasa begiti cepat, padahal aku tidak beraktifitas yang begitu berat...teringat persis mata ku mulai terpejam pada pukul 08.05 dan ketika mataku terbuka jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 16.20. betapa cepat sekali waktu itu kurasakan. apakah ini memeng bener-bener akhir zaman..karena aku pernah mendengar bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah berputarnya waktu begitu cepat.

sebanarnya hal ini tidak aku rasakan pada hari ini saja tapi beberapa hari, bulan dan tauhun yang lalu.....lalu apakan kiamat memang akan datang pada tahun 2012 ???????
wallahualam..................... 

MADZHAB SUNNI


MADZHAB SUNNI
(Baik yang masih eksis maupun yang sudah lenyap)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh

Dosen Pengampu : Ibu Fatma Amalia, S.Ag







Disusun Oleh :
                                      Zidni Ilma W                          096300
                                      Afid Aryanto                         10630002
                                      Herni Putri Ismar Haini          10630004
                                      Fajariyah Ulfah                      10630005
                                      Willy Andriansyah                 10630006
                                      Putri Apriana                          10630008
                                      Fuad Awal Hafizh                 10630010

PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011





PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan ini perbedaan merupakan suatu keniscayaan, demikian juga dalam dunia pemikiran hukum Islam atau Fiqh. Perbedaan merupakan hal biasa karena Fiqh seperti yang diketahui adalah hasil ijtihad manusia yang tentu saja sangat relatif tergantung dari berbagai faktor, antara lain faktor mujtahidnya atau siapa yang berijtihad, faktor situasi dan kondisi yakni dalam situasi dan kondisi bagaimanakah waktu mujtahid tersebut beristinbat, bagaimana situasi pemerintahan pada waktu itu, dan lain sebagainya. Perbedaan cara pandang dan metode penetapan hukum tersebut, akhirnya melahirkan aliran-aliran tertentu, yang kemudian dikenal dengan aliran Ahlul Hadist dan Ahlur Ra’yi, ada yang menyebut dengan istilah aliran tradisionalisme dan rasionalisme. Berkembangnya kedua aliran ijtihad tersebut pada akhirnya melahirkan madzhab-madzhab dalam fiqh yang memiliki corak metodologi dan produk hukum Islam atau Fiqh tersendiri, serta masing-masing juga telah memiliki pengikut dari berbagai lapisan masyarakat. Dalam sejarah pengkajian hukum Islam, dikenal beberapa madzhab yang secara umum dikelompokkan menjadi dua kelomppok besar, yakni madzhab Sunni dan madzhab Syar’i. Dalam madzhab Sunni sendiri dikenal berbagai madzhab, antara lain : madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Adza’i, Laitsi, Tsauri dan Dhahiri. Madzhab-madzhab tersebut tidak semuanya eksis sampai saat ini, namun sebagian tidak ada yang berkembang bahkan tidak dikenal lagi oleh masyarakat. Adapun yang masih eksis dan memiliki pengikut yang banyak di lapisan masyarakat Islam di dunia adalah 4 madzhab pertama telah disebutkan diatas, sementara itu 4 madzhab terakkhir adalah madzhab yang tidak berkembang lagi.






PEMBAHASAN
A.    MADZHAB HANAFI
1.      Asal Usul Madzhab Hanafi
Imam Abu Hanifah adalah Nu’man bin Tsabit bin Zutha, lahir pada tahun 80 H di kota Kufah dan meninggal tahun 150 H (tahun lahirnya Imam Syafi’i). Ketika beliau lahir umat Islam berada dibawah kekhalifahan Bani Umayyah, tepatnya khalifah Malik bin Marwan, sedang di Irak sendiri yang menjadi walinya adalah Al-Hajjaj Ats-Tsaqafi.
Diwaktu muda beliau juga merasakan keadilan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dan hidup beliau terus berlanjut ketika Bani Umayyah jatuh dan digantikan oleh Bani Abbasiyah. Jadi bisa dikatakan bahwa beliau sangat mengetahui tentang polemik, kemajuan dan kemunduran kekhalifahan Bani Umayyah. Sedangkan ketika beliau wafat umat Islam berada dibawah kekhalifahan Al-Manshur dari Bani Abbasiyah.
Beliau termasuk kalangan Tabi’in, sebab waktu itu beberapa sahabat yang masih hidup, seperti Anas bin Malik r.a di Basrah, Abdullah bin Abi Aufa di Kufah, Abu Thufail Amir bin Wailah di makkah dan Sahal bin Sa’ad bin Sa’id di madinah, namun beliau tidak pernah bertemu dengan seorangpun diantara mereka. Dengan demikian madzhab ini adalah madzhab yang tertua diantara madzhab-madzhab Ahlu Sunnah.
2.      Metode Fiqh Abu Hanifah
Adapun metodenya dalam Fiqh sebagaimana perkataan beliau sendiri : “Saya mengambil dari Kitabullah jika ada, jika tidak saya temukan saya mengambil dari Sunnah dan Atsar dari Rasulullah SAW yang shahih dan saya yakini kebenarannya, jika tidak saya temukan di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW, saya cari perkataan sahabat, saya ambil yang saya butuhkan dan saya tinggalkan yang tidak saya butuhkan, kemudian saya tidak mencariyang di luar perkataan mereka, jika permasalahan berujung pada Ibrahim, Sya’bil, Al-Hasan, Ibnu Sirin dan Sa’id bin Musayyib (karena beliau menganggap mereka adalah mujtahid) maka saya akan berijtihad sebagaimana mereka berijtihad”.
Metode yang dipakainya itu jika kita rincikan maka ada sekitar 7 Ushul Istinbath yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah : Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Perkataan Sahabat, Qiyas, Istihsan, dan ‘Urf (adat).
a.       Al-Qur’an, Abu Hanifah memandang Al-Qur’an sebagai sumber pertama pengambilan hukum sebagaimana imam-imam lainnya. Hanya saja beliau berbeda dengan sebagian mereka dalam menjelaskan maksud (dilalah) Al-Qur’an tersebut, seperti dalam masalah mafhum mukhalafah.
b.      Sunnah/Hadits, Imam Abu Hanifah juga memandang Sunnah sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an sebagaimana imam-imam yang lain. Yang berbeda adalah beliau menetapkan syarat-syarat khusus dalam penerimaan sebuah hadits (mungkin bisa dilihat di Ushul Fiqh), yang memperlihatkan bahwa Abu Hanifah bukan saja menilai sebuah hadits dari sisi Sanad (perawi), tetapi juga meneliti dari sisi Matan (isi) hadits dengan membandingkannya dengan hadits-hadits lain dan kaidah-kaidah umum yang telah baku dan disepakati.
c.       Ijma’, Imam Abu Hanifah mengambil Ijma’ secara mutlak tanpa memilih-milih, namun setelah meneliti kebenaran terjadinya Ijma’ tersebut.
d.      Perkataan Sahabat, metode beliau adalah jika terdapat banyak perkataan sahabat, maka beliau mengambil yang sesuai dengan ijtihadnya tanpa harus keluar dari perkataan Sahabat yang ada itu, dan jika ada beberapa pendapat dari kalangan Tabi’in beliau lebih cenderung berijtihad sendiri.
e.       Qiyas, beliau menggunakan jika mendapatkan permasalahan yang tidak ada nash yang menunjukkan solusi permasalahan tersebut secara langsung atau tidak langsung (dilalah isyarah atau thadhammuniyah). Disinilah nampak kelebihan Imam Abu Hanifah dalam mencari sebab (ilat) hukum.
f.       Istihsan, dibandingkan imam-imam yang lain, Imam Abu Hanifah adalah orang yang paling sering menggunakan istihsan dalam menetapkan hukum.
g.      Urf, dalam masalah ini Imam Abu Hanifah juga termasuk orang yang banyak memakai ‘urf dalam masalah-masalah firi’ Fiqh, terutama dalam masalah sumpah (yamin), lafaz talak, pembebasan budak, akad dan syarat.


B.     MADZHAB MALIKI
1.      Asal Usul Madzhab Maliki
Sebagaimana Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki ini juga merupakan salah sattu madzhab dari golongan sunni. Adapun nama dari madzha ini dinisbatkan dari nama seorang ilama bernama Imam Malik bin Anas (93H-179H). Beliau lahir di Madinah dan menjadi ahli fiqh yang terkenal di Madinah. Diriwayatkan bahwa beliau tidak pernah meningalkan kkota ini kecuali pada waktu melaksanakan ibadah haji.
2.      Dalil-Dalil Yang Digunakan Oleh Madzhab Maliki
Imam Malik adalah orang yang sangat hati-hati dan teliti dalam memberikan fatwa maupun meriwayatkan hadits meskipun beliau dikenal sebagai ulama besar di Madinah. Metode pengajaran yang beliau lakukan didasarkan pada ungkapan hadits dan pembahasan atas makna-maknanya lalu dikaitkan dengan konteks permasalahan yang ada pada saat itu. Kadang beliau juga menelaah masalah-masalah yang terjadi di daerah asal murid-muridnya, kemudian mencarikan hadits-hadits atau atsar-atsar (pernyataan sahabat) yang bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Imam Malik juga sangat menghindari ekulasi, oleh karenanya madzhab Maliki dikenal sebagai Ahl-Hadits.
a.       Al-Qur’an, sebagaimana Imam Abu Hanifah, Imam Malik juga meletakkan Al-Qur’an sebagai dalil dan dasar yang tertinggi di atas dalil-dalil yang lain.
b.      As-Sunnah, Imam Malik menjadikan As-Sunnah sebagai dalil kedua setelah Al-Qur’an. Berbeda dengan Imam Abu Hanifah yang mensyaratkan penggunaan As-Sunnah dengan kualifikasi tertentu, Imam Malik meski mengutamakan Al-Hadits yang mutawatir dan masyhur juga bisa menerima Al-Hadits yang Ahad sekalipun asalkan tidak bertetangan dengan amal ahli Madinah.
c.       Amal ahli Madinah (Praktik masyarakat Madinah), Imam Malik berpendapat bahwa Madinah merupakan tempat Rasulullah SAW menghabiskan sepuluh tahun terakhir hidupnya, maka praktik yang dilakukan oleh masyarakat Madinah merupakan bentuk As-Sunnah yang sangat otentik yang diriwayatkan dalam bentuk tindakan. Imam Malik lebih mendahuluan dan mengutamakan tradisi masyarakat Madinah ini daripada Al-Hadits yang Ahad, hal ini sesuai dengan pernyataan guru beliau Rabi’ah bin Abd Ar-Rahman, bahwa  : “seribu dari seribu itu lebih baik daripada satu dari satu”.
d.      Fatwa Sahabat
e.       Al-Qiyas
f.       Al-Mashlahah Al-Mursalah, Al-Mashlahah Al-Mursalah yakni menetapkan hukum atas berbagai persoalan yang tidak ada petunjuk nyata dalam nash, dengan pertimbangan kemashlahatan, yang proses analisisnya lebih banyak ditentukan oleh nalar mujtahidnya.
g.      Adz-Dzari’ah, secara etimologi kata Az-Dzari’ah berarti sarana, sedangkan secara terminologi para ahli Ushul adalah sarana atau jalan untuk sampai pada suatu tujuan. Adapun tujuan tersebut bisa berupa kebaikan yang berarti mashlahah dan bisa pula maksiat yang berarti mafsadah. Apabila sarana tersebut membawa pada kemaslahan, maka harus dibuka peluang untuk melakukan, dalam ilmu Ushul Fiqh disebut dengan Fath Adz-Dzari’ah, sedangkan sarana yang membawa pada kemafsadatan, maka harus ditutup jalan untuk sampai kepadanya, dalam ilmu Ushul Fiqh disebut dengan Sadd Adz-Dzari’ah.

Sebagai ulama besar di Madinah, Imam Malik banyak didatangi murid-murid dari berbagai penjuru negeri yang ingin berguru pada beliau. Diantara murid-murid beliau yang terkenal antara lain adalah : Abd Ar-Rahman bin Al-Qasim, Ibnu wahab dan As-Syafi’i. Madzhab Maliki ini sampai saat ini masih banyak pengikutnya dan mereka tersebar ke beberapa negeri antara lain : Mesir, Sudan, Kwait, Bahrain, Maroko, dan Afrika.


C.     MADZHAB SYAFI’I
1.      Asal Usul Madzhab Syafi’i
Imam Syafi’i mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Diriwayatkan bahwa sebelum dewasa beliau sudah hafal Al-Qur’an dengan sempurna dan telah pula menguasai kitab Al-Muwaththa’. Dikota Makkah beliau belajar pada beberapa guru antara lain : Muslim bin Khalid dan Sufyan bin Uyainah, kemudian beliau juga belajar kepada Imam Malik di Madinah.
Pengembaraan Imam Asy-Syafi’i mencari ilmu belum berhenti di Iraq, setelah sebelumnya beliau juga menimba ilmu agama di beberapa daerah seperti di Makkah, Madinah dan Yaman. Dari Iraq beliau meuju Mesir dengan tujuan hendak belajar Imam Al-Laits, namun belum sampai di Mesir Imam Al-Laits telah meninggal. Tidak putus asa Imam Syafi’i tetap mendalami ajaran Al-Laits lewat pada muridnya.
Imam Asy-Syafi’i terus menetap di Mesir sampai beliau meninggal pada tahun 204 H. Beliau meninggalkan banyak karya antara lain : Ar-Risalah, Al-Umm, Al-Hajjah, Al-Imla’, dan Al-Amali.
2.      Dalil-Dalil Yang Digunakan Oleh Madzhab Syafi’i
a.       Al-Qur’an, tidak berbeda dengan para pendahulunya, Imam Asy-Syafi’i meletakkan Al-Qur’an sebagai dalil utama dan pertama dalam meletakkan suatu hukum, karena Al-Qur’an datang dari Allah yang sampai pada umat Islam secara Mutawatir. Guna memahami Al-Qur’an, Imam Asy-Syafi’i telah merumuskan kaidah-kaidah ijtihad yang beliau tuangkan dalam kitab Ushul Fiqhnya yang berjudul Ar-Risalah.
b.      As-Sunnah, sebagaimana para pendahulunya Imam Asy-Syafi’i memposisikan As-Sunnah sebagai dalil kedua setelah Al-Qur’an. Hanya perbedaannya adalah dalam penggunaannya Imam Asy-Syafi’i tidak mensyaratkan kriteria sebagaimana Imam Abu Hanifah dan Imam Malik.
c.       Al-Ijma’, Imam Asy-Syafi’i berpandangan bahwa kemungkinan ijma’ yang berarti persamaan faham atau kesepakatan seluruh ulama’ atas suatu persoalan pada satu masa merupakan hal yang sulit terjadi, karena jauhnya jarak dan sulitnya komunikasi diantara para ulama’ tersebut, namun demikian beliau tetap megakui adanya ijma’ dan memeganginya sebagai dalil, dan yang mungkin terjadi adalah ijma’ sahabat dalam persoalan-persoalan tertentu.
d.      Perkataan Sahabat, Imam Asy-Syafi’i memberi kepercayaan yang tinggi terhadap pendapat dan hasil kajian para sahabat. Produk-produk ijtihad mereka yang dinyatakan lewat ijma’ harus diterima secara mutlak, sedang fatwa-fatwa individual boleh diterima dengan menganalisis dasar-dasar fatwanya.
e.       Al-Qiyas, dalam pandangan Asy-Syafi’i, untuk menjawab persoalan-persoalan yang tidak dinyatakan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma’ maupun fatwa-fatwa sahabat, seorang mujtahid melakukan ijtihad dengan menggunakan Al-Qiyas yang senantiasa membawa Al-Furu’ kepada Al-Ashl.
f.       Al-Istishab, Al-Istishab berarti membiarkan berlangsungnya suatu hukum yang sudah ditetapkan pada masa lampau dan masih diperlukan ketentuannya hingga ada dalil lain yang menggantikannya. Istishab ini didasarkan pada asumsi bahwa hukum Fiqh yang ada bisa diaplikasikan pada setiap waktu dan tetap sah sepanjang tidak ada aturan yang lain yang datang kemudian


D.    MADZHAB HAMBALI
1.      Asal Usul Madzhab Hambali
Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal lahir di Bagdad pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H. Masa kecilnya dilalui dalam keadaan sangat miskin, ayahnya hanya meninggalkan sebuah rumah kecil dan tanah yang sempit. Pada masa remajanya, ia pernah bekerja sebagai buruh pembantu ditempat tukang jahit, menjadi juru tulis, buruh penenun kain dan kuli angkut barang-barang di pasar.
Imam Ahmad memang miskin dan selalu bekerja keras untuk memenuhi keebutuhan hidup, namun ia adalah pelajar yang gigih. Jangan heran, dalam usia 14 tahun, ia telah hafal Al-Qur’an dan mengarang sebuah kitab.
Pada awalnya Imam Ahmad belajar fiqh aliran ra’yu (logika, aliran Imam Hanafi) kepada Abu Yusuf Al-Baghdadi. Sedangkan hadits dan ilmu hadits dipelajarinya secara mendalam kepada beberapa muhadditsin Baghdad, terutama Imam Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Wasithi.
Kemudian Imam Ahmad mengembara ke Kufah, Basrah, Madinah, Makkah, dan Yaman. Ketika di Makkah, ia sempat memperdalam ilmu Ushul Fiqh kepada mujtahid besar zaman itu, Imam Muhammaad bin Idris Asy-Syafi’i, pendiri Madzhab Syafi’i. Selain puluhan tahun mengembara mencari ilmu, tepat ketika usia genap 40 tahun, Imam Ahmad bin Hanbal kembali ke Baghdad dan mulai membuka majelis pengajian. Tingkat kealimannya sangat tinggi membuatnya mampu melakukan ijtihad mutlak secara mandiri, tanpa menggantungkan diri kepada hasil ijtihad ulama lain. Melalui halaqahnya itulah Madzhab Hambali lahir dan menyebar keseluruh penjuru dunia.
2.      Metode Fiqh Madzhab Hambali
Madzhab Hambali terkenal sangat ketat dan teguh dalam menggunakan dasar sunnah. Tak mengherankan dalam berbagai literatur, madzhab ini juga sering disebut dengan nama fiqh assunnah. Lihat saja porsi sunnah dalam kerangka dan pondasi madzhab ini, yang menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziah, salah seorang ulama Madzhab Hambali, dibangun diatas lima hal :
a.       Al-Qur’an dan Sunnah
b.      Fatwa sahabat (baik yang disepakati maupun diperselisihkan)
c.       Hadits mursal (hadits yang diriwayatkan oleh tabi’in dari Nabi Muhammad SAW)
d.      Hadits dha’if
e.       Ijtihad; metode ijtihad yang lazim digunakan adalah qiyas (analogi)
Menurut Imam Ahmad, Al-Qur’an dan sunnah memang memiliki kedudukan yang sejajar sebagai dasar hukum. Alasannya, kehujjahan sunnah Nabi ditetapkan oleh Al-Qur’an, dan sunnah Nabi sendiri merupakan penjelasan ini Al-Qur’an yang dipaparkan oleh orang yang memang ditunjuk dan diberi mandat langsung oleh Allah untuk menjelaskannya. Meski sejajar, dalam prakteknya, Imam Ahmad selalu mendahulukan nash Al-Qur’an.
Bagi Imam Ahmad, jika sudah ditemukan suatu nash sunnah yang bisa dijadikan dasar hukum suatu masalah, ia akan berpegangan teguh padanya, meski pendapat dalam hadits tersebut berbeda dengan pendapat para sahabat.
Setelah sunnah Rasulullah SAW, Imam Ahmad juga mendasarkan hukumnya pada ijma’ sahabat, dengan syarat benar-benar terjadi, misalnya tentang kewajiban shalat lima waktu, puasa, zakat, dan haji. Selanjutnya, seperti gurunya, Imam Syafi’i, jjika masih belum menemukan dasar hukum juga, Imam Ahmad menggunakan pendapat sahabat yang tidak diketahui ada perselisihan. Lalu pendapat sahabat yang diketahui terdapat ikhtilaf. Dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut, Imam Ahmad mengambil pendapat yang paling dekat dengan dasar yang lebih kuat.
Menurut Syaikh Salim As-Saqafi, guru besar ilmu fiqih di Universitas Ummul Qura, Makkah, sebenarnya, selain meenggunakan qiyas dalam ijtihadnya, Imam Ahmad juga menggunakan metode ijtihad lainnya, seperti istishab (penetapan atau berlakunya hukum terhadap suatu perkara atau dasar hukum itu berlaku sebelumnya. Karena tidak adanya illat yang mengaruskan terjadinya perubahan hukum tersebut), syadudz dzari’ah atau saddud dzaea’ (melarang suatu perbuatan yang pada dasarnya mubah, karena diperkirakan akan munculkan hal negatif dibelakang hari), dan maslahah mursalah (kemaslahatan yang tidak didukung atau diarang oleh dalil tertentu).
Contoh fatwa Imam Ahmad bin Hanbal, antara lain, dalam hal muamalah, calon istri boleh mengajukan syarat pernikahan kepada calon suaminya, misalnya tidak akan dimadu selama hidup. Jika sang calon suami menyetujui, ia terikat perjanjian itu. Dan jika perjanjian itu dilanggar, sang istri berhak megajukan fasakh (pembatalan ikatan pernikahan). Sedangkan dalam hal ibadah, misalnya, orang yang tertidur sambil berdiri, duduk, atau ruku’, hingga tersungkur jatuh, tidak membatalkan wudhunyya. Kemudian shalatnya makmum diluar masjid yang bisa mengikuti gerakan imam, hukumnya sah, meskipun pintu masjid dalam keadaan tertutup.


E.     MADZHAB AUZA’I
Seperti madzhab-madzhab lain, nama madzhab ini juga diambil dari nama pendirinya, yakni abdurrahman bin Muhammad Al-Auza’i yang lahir pada tahun 88 H. Imam Al-Auza’i ini termasuk ulama’ yang menentang penggunaan Al-Qiyas secara berlebihan. Beliau senantiasa mengembalikan furu’ pada hadits Nabi tanpa melakukan kajian Al-Qiyas.
Beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya di Beirut, sampai wafat tahun 157 H. Akan tetapi madzhabnya lebih dikenal di Syiria, Yordania, dan bahkan sampai Andalusia atau Spanyol.
F.      MADZHAB LAITSI
Madzhab Laitsi ini merupakan madzhab yang dikembangkan oleh Imam Laits bin Sa’ad yang lahir di Mesir setelah belajar secara mendalam tentang berbagai bidang ilmu keislaman. Dalil-dalil yang beliau gunakan dalam melakukan kajian hukum hampir sama dengan para imam lainnya, hanya beliau tidak sependapat dengan Imam Malik dalam hal penggunaan tradisi masyarakat Madinah sebagai dalil dalam menetapkan suatu hukum. Beliau meninggal pada tahun 175 H.


G.    MADZHAB TSAURI
Madzhab ini dikembangkan oleh ulama terkemuka di Kufah yang bernama Imam Syufyan Ats-Tsauri yang lahir pada tahun 97 H. Imam Ats-Tsauri adalah ulama yang hidup semasa dengan Imam Abu Hanifah, akan tetapi mereka mempunyai pandangan yang berbeda dalam penggunaan Al-Qiyas dan Al-Istihsan.
Imam Ats-Tsauri pernah ditawari oelh khalifah untuk menjadi qadli dengan syarat tidak akan membuat fatwa yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah, namun beliau menolaknya. Akhirnya beliau dipaksa untuk berhenti mengajar. Setelah itu beliaupun hidup dalam persembunyian hingga wafat pada tahun 161 H.


H.    MADZHAB DHAHIRI
Madzhab ini dipelopori oelh Dawud bin Ali Al-Ashbahani yang lahir pada tahun 202 H. Beliau belajar fiqh dari murid-murid Imam Asy-Syafi’i oleh karenanya diriwayatkan pada mulanya beliau bermadzhab Asy-Syafi’i, namun akhirnya beliau mengkritik madzhab Asy-Syafi’i tersebut karena menurutnya Asy-Syafi’i tidak konsisten dengan menggunakan Al-Qiyas dan Al-Istihsan adalah sama. Dawud pernah berkata : “Saya telah mempelajari dalil-dalil yang  dipergunakan oleh Asy-Syafi’i untuk menentang Al-Istihsan, maka saya menemukan bahwa dalil-dalil tersebut membatalkan Al-Qiyas”.
Kemudian beliau menggunakan cara tersendiri dalam kajian hukumnya, yakni dengan menekankan pada pemahaman literasi yakni berpegangan pada makna harfiyah atau dhahir nash Al-Qur’an maupun As-Sunnah, oleh karenanya, madzhabnya disebut dengan madzhab dhahiri, hal ini berlainan dengan nama madzhab-madzhab lain yang dinisbatkan dari metode kajian hukumnya.

I.       Faktor Penyebab Eksis dan Lenyapnya Suatu Madzhab
1.      Faktor-faktor penyebab eksisnya suatu madzhab :
a.       Adanya para murid dan pengikut yang turut menyebarkan pemikiran-pemikiran madzhab tersebut.
b.      Adanya pengaruh dan campur tangan penguasa dalam menentukan kebijakan dan aturan-aturan hukum suatu negeri, seperti kebijakan yang menentukan madzhab tertentu sebagai madzhab resmi negara.
c.       Adannya karya-karya peninggalan madzhab yang masih bisa diakses dan dipelajari oleh generasi berikutnya.
2.      Faktor-faktorr lenyapnya suatu madzhab :
a.       Adanya pengaruh dari kebijakan penguasa.
b.      Tidak adanya karya-karya peeninggalan madzhab yang memadai.
c.       Faktor para murid dan para pengikut.




KESIMPULAN
            Satu prinsip dasar yang dipegang sunni yang menjadi ciri baginya ialah dalam memahami agam mereka mengambil jalan tengah (wasathan). Mereka berpegangan pada asas keseimbangan (equalibrium) yang mengacu pada Al-Qur’an dan sunnah dan berusaha mencari perdamaian antara dua sisi ekstrim yang bertentangan. Sunni menyeimbangkan dan mendamaikan antara akal dan naql, menyeimbangkan antara dunia dan akhirat dan mendamaikan antara fiqh dan tassawuf.



DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedia hukum Islam, 1997, Jakarta, PT.Ichtiar Baru Van Hoeve
Muhammad Ali As-saayis, 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Hikum Fiqh, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada

Jumat, 13 Januari 2012

Hadrotus Syekh Hasyim As’ari

Hadrotus Syekh Hasyim As’ari. Nama ini begitu popular sebagai tokoh pengembang agama Islam di Nusantara. Kh Hasyim As’ari adalah kakek Kh Abdurrahman Wahid presiden Indonesia ke 4 sekaligus pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, pendiri Nahdhatul Ulama (Organisasi Islam terbesar di Indonesia). Beliau juga berasal dari garis keturunan Sultan Hadiwijaya raja Kerajaan Pajang. Kerajaan ini adalah pecahan dai Kerajaan Mataram Islam. Kh Hasyim As’ari lahir tanggal 10 April 1875 dan wafat tanggal 25 Juli 1947 dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur. 

Asal-usul dan keturunan K.H M.Hasyim Asy’ari tidak dapat dipisahkan dari riwayat kerajaan Majapahit dan kerajaan Islam Demak. Salasilah keturunannya, sebagaimana diterangkan oleh K.H. A.Wahab Hasbullah menunjukkan bahawa leluhurnya yang tertinggi ialah neneknya yang kedua yaitu Brawijaya VI. Ada yang mengatakan bahwa Brawijaya VI adalah Kartawijaya atau Damarwulan dari perkahwinannya dengan Puteri Champa lahirlah Lembu Peteng (Brawijaya VII). Silsilah Kh Hasyim As’ari mulai dari Sunan giri dapat diurutkan sebagai berikut: Ainul Yaqin (Sunan Giri), Abdurrohman (Jaka Tingkir), Abdul Halim (Pangeran Benawa), Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda), Abdul Halim, Abdul Wahid, Abu Sarwan, KH. Asy'ari (Jombang), KH. Hasyim Asy'ari (Jombang) 


Semasa hidupnya, ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya sendiri, terutama pendidikan di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan literatur agama lainnya. Setelah itu, ia menjelajah menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren, terutama di Jawa, yang meliputi Shone, Siwilan Buduran, Langitan Tuban, Demangan Bangkalan, dan Sidoarjo, ternyata K. H. Hasyim Asy’ari merasa terkesan untuk terus melanjutkan studinya. Ia berguru kepada K. H. Ya’kub yang merupaka kiai di pesantren tersebut. Kiai Ya’kub lambat laun merasakan kebaikan dan ketulusan Hasyim Asy’ari dalam perilaku kesehariannya, sehingga kemudian ia menjodohkannya dengan putrinya, Khadijah. Tepat pada usia 21 tahun, tahun 1892, Hasyim Asy’ari melangsungkan pernikahan dengan putri K.H. Ya’kub tersebut. 

Pada tahun 1892, KH Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mahfudh at-Tarmisi, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi. Tepat pada tanggal 26 Rabi’ Al-Awwal 120 H. bertepatan 6 Februari 1906 M., Hasyim Asy’ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng. Oleh karena kegigihannya dan keikhlasannya dalam menyosialisakan ilmu pengetahuan, dalam beberapa tahun kemudian pesantren relatif ramai dan terkenal. 

Kh Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul UlamaTanggal 31 Januari 1926 bersama dengan kyai-kyai lainnya. Organisasi keagamaan ini pun berkembang pesat dan pengaruh Kyai Hasyim Asy'ari juga semakin besar. NU berperan besar bagi pengembangan Islam ke desa-desa maupun perkotaan di Jawa. Sebagai orang yang berpandangan luas, Kh Hasim as'ari sangat bersifat toleran terhadap aliran atau pendapat yang berbeda dengan konsep dan pemikirannya. Ini dibuktikan dengan akrabnya beliau dengan Kh Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.. Ia mengutamakan persatuan dan ukhuwah Islamiyah dengan menghindari perpecahan di tubuh umat ISlam. Pada masa pendudukan Jepang, Kyai Hasyim Asy'ari pernah ditangkap tanpa sebab yang jelas. Namun kemudian ia dibebaskan melalui perjuangan anaknya anaknya, K.H. Wahid Hasyim. Setelah Indonesia merdeka, melalui pidato-pidatonya K.H. Hasyim Asy’ari membakar semangat para pemuda supaya mereka berani berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan. Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 1947 karena pendarahan otak dan dimakamkan di Tebuireng.

pisang di desaku (3)


pisang didesaku (2)


pisang di desaku (1)


lukisan desa


Kelas ku asyik bgt


Assalamu’alaikum…

Bibirku langsung behenti bergerak, mataku bergegas merespon suara lembut dari  depan kelas, otak ku pun penasaran ingin mengetahui siapa yang mengucapkan salam barusan. Terlihat wanita yang tidak terlalu tua dan juga  tidak terlalu muda, dengan memakai  setelan baju berwarna merah muda semakin menambah kelembutannya. Dia adalah ibu Mitha salah satu dosen Kimia Pemisahan untuk progam studi Kimia murni.

Dengan  gaya bicara yang lembut dan dibumbuhi bayolan  membuat kelasku semakin hidup apalagi teman-temanku sering bertanya suasana ngantukpun menjadi hilang seketika   hahay.

Suasana berubah 180 derajat ketika 1 SKS talah berlalu, badan ku mulai terasa panas, asupan oksigen seakan semakin berkurang, keringat tidak henti-hentinya keluar dari seluruh tubuh, ku ambil selembar kain berwarna hijau muda dari dalam tas, ku lipat semakin kecil lalu ku usapkan ke wajah dan laher, keringat pun  mulia berkurang.

Ternyata tidak hanya aku yang merasakan panasnya ruang kelas, terlihat wanita cantik disebalah kiriku juga marasa kepanasan  . Dia pagang buku tipis di tangan kanannya kemudian dia ayunkan dari kiri ke kanan tepat didepan mukanya  secara berulang-ulang, matanya menatap kearah depan, tidak tau apakah dia sedang memperhatikan penjelasan  dosen atau hanya menikmati hembusan  angin kecil yang dihasilkan oleh ayunan buku kecil barusan.

Dua  kipas angin yang di gantungkan di plafon  juga tidak mampu merubah suasana menjadi lebih dingin.

Waduh panas banget ni kelas…………….. suara lirih tanpa sadar keluar dari dua bibirku, aku ambil lagi saputangan ku bilas habis keringat  di muka, andaikan manusia tidak punya akal pasti bajuku langsung ku lepas tapi apalah daya tangan tak sampai hhhmmmmm………..

Kulihat kearah belakang  ada mesin berbentuk kotak tipis berwarna putih, terdapat tulisan Panasonic, mesin ini mulai dulu hanya diam saja dan  tidak mau mengeluarkan nafas dinginnya, entah kenapa ??? apa karena rusak atau mendadak tidak berfungsi ketika  kelasku belajar dibawahnya atau karena ada sebab  yang lain, angan-anganku mulai terbang…. coba AC ini sekarang hidup pasti aku lebih betah didalam kelas dan bisa konsentrasi dengan apa yang disampaikan oleh dosen …….hhhuuuufffff……cepek deehhh………

Kulihat jam di hp ku  masih menunjukkan jam 14.05 berarti masih kurang 1 jam lagi kelas ini akan berakhir……. Wwaddduuuuhhh  aammppuuunnnn…deehh……….ni kelas bener bener bener panas bangettt…..

Mudah-mudahan mesin kecil itu,  bisa hidup pada pertemuan berikutnya  amiin…………

By : RDH 

Dosen ku Hebat


Begitu selesai shalat jum’at di masjid Al-Maun yang tidak jauh dari kos, aku langsung bergegas masuk kamar,  kubaringkan tubuh kurusku dilantai keramik berwarna putih bersih .  huff …..betapa nikmatnya ketika dinginya lantai mulai menular ketubuhku, seakan minum es teh di tangah gurun pasir… hhmmm   nikmat nyaa, besitku dalam hati.

Lama berbaring diatas lantai mataku mulai sulit terbuka, rasanya pikiranku mulai meninggalkan alam nyata, suara music saat terakhir  ST 12 yang keluar dari kamar sebelah semakin mamanjakan diriku untuk segera meninggalkan alam nyata..

Tidak lama kemudian, dddrrreeeett …….ddrreeett, suara itu langsung membuyarkan mimpiku, kulihat hp kecilku bergoyang-goyang ingin menyampaiknan sesuatu,ku ambil terlihat  ada  satu pesan diterima, setelah kubaca tarnyata sekarang ada kulia jam 13.00. betapa kagetnya aku bahwa sekarang ada kulia.

Huff ….panas……. panas….. panas…..kata itu yang selalu keluar dari mulutku dalam perjalan dari kos ke kampus, seakan tidak terima dengan kekuasaan tuhan, tapi semuai ini pasti ada hikmahnya, hiburku dalam hati. Kaki kiri dan kanan ku mengayun secara bergantian terik mataharipun semakin menyengat tubuh kurus ini, ingin rasanya tidak masuk kuliah, tidur-tiduran  dikamar  pasti sangat mangasikkan.

Masuk fakultas…………. aku  sama sekali tidak melihat temen sekelas, pikranku berkata pasti sudah ada dosennya. Langkah kakiku semakin aku percepat dengan harapan  sampai di kelas dengan waktu yang singkat agar tidak terlalu banyak tertinggal materi.  Pintu kelas sudah terlihat, semakin lama semakin dekat dengan mataku. Kupegang alumunium berbentuk silindir, aku terik bawah terdengar suara“ceklek” kemudian aku dorong kedepan , pintu kelaspun terbuka.

Libur…………….. salah seorang teman bilang kepadaku.

Kepalaku  langsung  tertegun, tubuhku pun seakan tak bisa bergerak, dalam otakku hanya tertulis libur, libur dan libur….. keringat pun mulai mengujur dari bawah leher yang kemudian mengalir dan membasahi badan.

Dalam hati aku langsung memberontak…kenapa sihh harus libur…. apa dosennya lagi sakit,apa ada keperluan penting menyangkut hidup dan mati atau karena sudah malas lagi ngajar, seharusnya dosen mengerti keadaan mahasiswa yang tidak semua mahasiswa pintar, mahasiswa kosnya jauh dari kampus dan seharusnya apabila tidak bisa ngajar minimal lah sms kepada ketua kelas…………..

hormatku padamu dosen.

By : RDH