Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

Tenaga Pegajar

    Suatu sistem pendidikan dikatakan berhasil jika beberapa elemen dari pendidikan tersebut bagus, seperti misalnya fasilitas, tenaga pengajar, sistem birokrasi, pelayanan dll. namun apabila kesemua alemen itu sudah bobrok maka sistem pendidikan yang ada pada instansi tersebut akan bobrok pula.....dari sekian elemen penunjang instansi yang paling berpengaruh menurut saya adalah tenaga pengajar (guru,ustadz, dosen dll) karena secara hafiah tenaga pengajar fungsinya bukan sebagai pegawai yang kerja lalu menerima gaji, akan tetapi fungsi dari tenaga pendidik disini adalah sebagai orang tua (bapak/ibu) bagi siswa yang didiknya.
   
    Miris melihat realita yang ada sekarang ini dalam dunia pendidikan, ketika  mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi bukan sebagai pengapdian.yang ada hanyalah pendidikan yang semu belaka, semuanya serba sandiwara. mengajar bukan lagi mengajar, mengayomi bukan lagi mengayomi.
  
     Fenomena seperti itu yang pernah saya alami, ketika tanaga pengajar tidak lagi mengajar yang sesunguhnya, akhirnya yang terjadi dalam kelas semulanya diharapkan menjadi suatu wadah untuk saling transfer keilmuan akan tetapi malah terjadi miscomunisi antara pengajar dan yang diajar, inilah dampaknya ketika mengajar dijadikan sebagai sebuah profesi belaka, sehingga keilmuan yang dimiliki tenaga pengajar tersebut dangkal walaupun tittle nya sudah master.
  
     Salah satu fungsi tenaga pengajar yang lain adalah mengayomi, mengayomi disini sama dengan meluruskan, bukan hanya meluruskan dalam hal pelajaran akan tetapi meluruskan dalam hal ini juga diartikan meluruskan dalam hal tindakan dan proses berfikir. lalu apa jadinya ketika tenaga pengajar yang  proses berfikirnya masih remaja, akhirnya bukan meluruskan atau menganyomi yang terjadi nantinya adalah saling dendam antara pengajar dan pelajar. karena proses berfikir masa remaja masih lebih mementingkan ego bukan nalar.lalu ketika sifat ini dimiliki oleh tenaga pengajar bagaimana,  maka yang terjadi adalah sifat saling ketidak tertarikan pada pelajar yang di anggapnya tidak sejalan.akhirnya ketika didalam kelas pengajar tersebut menganaktirikan pada pelajar yang bermasalah tersebut, nilai pelajar yang tidak sejalan dengan dia akan di potong dan sebangainya.
   
     Terus tererang saya tidak suka pada pengajar yang demikian itu, apalagi ada pengajar yang yang meng-anak emaskan pada beberapa mahasiswa, sehingga mahasiswa yang lain jarang di respon bahkan sama sekali. seharusnya sebagai tenaga pengaja yang baik, bagaimana caranya memberi testimino  pada pelajar- pelajar yang masih kurang dalam keilmuannya.
  
     Perlu diingat lebih dalam bahwa tujuan diadakannya lembaga pendidikan adalah menuntaskan kebodohan, bukan malah menjadikan lebih bodoh.

Tidak ada komentar: